JAKARTA, iNews Depok.id - Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia Paus Fransiskus tiba di Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Vatikan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2024). Paus Fransiskus tiba di Jakarta, untuk memulai perjalanan apostolik-nya yang ke-45 ke luar negeri menuju Asia dan Oseania.
Paus Fransiskus disambut lambaian tangan umat Katolik yang bersukacita begitu mobil yang ditumpanginya tiba di halaman Kedubes Vatikan di Jakarta.
Tentunya hampir semua orang pasti mengenal Paus Fransiskus, sosok pimpinan tertinggi umat Katolik di seluruh dunia.
Namun, di balik posisi dan pengaruh tahta yang dimilikinya itu, Paus Fransiskus memiliki kepribadian yang sederhana. Mantan Uskup Agung Buenos Aires periode 1998-2012, nampak tidak menunjukkan kegemaran akan hal-hal yang berbau kemewahan duniawi seperti yang dipertontonkan oleh sebagian pemimpin dunia ataupun keluarga mereka.
Sebagai pemimpin Agama Katolik, Paus Fransiskus sering bepergian. Dari kediamannya di Vatikan, pria kelahiran Argentina itu rutin terbang ke seluruh dunia untuk mewakili gereja dan bertemu dengan para pengikut dan perwakilan dari berbagai negara dan denominasi agama lainnya.
Dalam kunjungan ke Indonesia, Paus Fransiskus tidak nampak memamerkan kemewahan dengan menggunakan pesawat pribadi, melainkan Paus tidak malu tetap menggunakan pesawat komersial.
Dibandingkan dengan pemimpin dunia lainnya, Paus lebih memilih bepergian dengan rombongan yang relatif sederhana, yakni hanya terdiri atas sekitar 30 orang. Dia juga tidak memiliki jet pribadi.
Setibanya di Jakarta, Paus Fransiskus tak memakai mobil mewah sebagai kendaraan selama melakukan perjalanan apolistik di Indonesia pada 3-6 September 2024. Dia hanya menggunakan Toyota Innova Zenix.
Karena kunjungan rutin Paus ke luar Italia menjadi kegiatan rutin, Vatikan biasanya menyewa pesawat untuk perjalanan Paus. Tugas terhormat ini dulunya berada di bawah naungan maskapai penerbangan nasional Italia yang lama, Alitalia. Namun selepas bangkrutnya Alitalia, penyedia perjalanan udara Paus dipindahkan ke ITA Airways .
Melansir laman Vatican News, selain rombongan resmi Vatikan, biasanya ada kelompok pers di dalam pesawat yang mendampingi perjalanan Paus. Ukuran pesawat akan bergantung pada lamanya perjalanan. Untuk rute jarak pendek dan menengah, pesawat yang dipilih biasanya adalah jenis Airbus A320 atau A321.
Begitu pula, misi yang lebih jauh menggunakan A330 atau Boeing 777 (meskipun ITA telah menghentikan jenis pesawat yang terakhir dan menggantinya dengan A350).
Sementara itu untuk kunjungan terakhir Paus ke Indonesia hari ini, menggunakan pesawat Airbus A330neo milik ITA.
Pesawat yang digunakan Paus pun bukanlah pesawat dengan layanan sewa rutin.
Meskipun pesawat tidak memiliki tanda panggilan khusus, saat Paus berada di dalamnya, penerbangan ITA Airways tetap menggunakan nomor penerbangan AZ4000. Saat terbang ke AS beberapa tahun lalu, beberapa orang menyebut pesawat itu sebagai "Shepherd One".
Meskipun Paus mungkin terbang dengan ITA Airways dari Italia, ini biasanya merupakan penerbangan satu arah. Dalam perjalanan pulang, dia memilih untuk terbang dengan maskapai penerbangan nasional negara tuan rumah atau maskapai penerbangan nasional terkemuka. Karena itu, Paus memiliki kesempatan untuk terbang dengan beberapa maskapai penerbangan selama masa kepausannya.
Sejak menjabat pemimpin tertinggi Katolik, tercatat ada sejumlah maskapai asing (bukan ITA) yang pernah membawa Paus pulang ke Italia. Beberapa di antaranya adalah American Airlines, Biman Bangladesh, Avianca, dan TAP Air Portugal. Maskapai AirBaltic bahkan pernah membawa Paus dengan pesawat Airbus A220 yang notabene ukuran dan levelnya berada di bawah A330.
Berikutnya maskapai Aer Lingus, SriLankan, dan beberapa lainnya juga pernah mengantarkan Sri Paus pulang dari misi kunjungannya dari negara lain. Awal 2022, Air Malta melengkapi pesawat terbarunya, Airbus A320neo, dengan konfigurasi tiga kelas khusus untuk tugas tersebut.
Namun, jika negara tempat dia berangkat tidak memiliki catatan keselamatan udara yang baik, maskapai nasional Italia akan dikerahkan kembali untuk melayani perjalanan pulang Paus.
Meskipun menjadi salah satu pemimpin agama yang paling rendah hati akhir-akhir ini, Paus biasanya terbang di kelas utama atau bisnis selama kunjungannya ke luar negeri.
Rombongannya biasanya juga mendapat tempat di kelas utama. Namun, awak media yang mengiringinya cukup duduk di kelas ekonomi selama penerbangan. Selamat datang Paus Fransiskus di Indonesia!
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait