"Ketiga tentu kolaborasi itu yang sekarang sedang kita gagas, dalam waktu dekat kita akan memulai berkolaborasi dengan organisasi sejenis. Karena tidak mungkin kita bicara misalnya pengolahan hasil laut kalau misalnya kita tidak bicara bagaimana mengkonservasi laut."
"Tidak mungkin kita bicara bagaimana mengkonversi laut kalau kita tidak kendalikan daya dukung yang ada di laut. HAPPI memiliki keahlian di situ, kita akan coba masuk."
Lalu bagaimana harapan HAPPI terkait pemerintahan baru saat ini? Rasman mengungkapkan bahwa kinerja HAPPI berorientasi panjang ke depan.
"Masa pergantian ini kan sesungguhnya akan terus berlangsung setiap lima tahun, akan ada perubahan di daerah dan pusat. Dalam pandangan kami di HAPPI masa ini sangat penting karena kita akan merencanakan pembangunan 20 tahun ke depan."
Lebih lanjut, HAPPI tidak melakukan perencanaan atau pemanfaatan atau pengendalian sampai monitor, hanya selesai dalam satu periode.
Sebagai contoh, kata dia, di laut itu cepat sekali berubahnya, kalau tahun ini bisa satu daerah ditetapkan sebagai kawasan konservasi, bisa jadi berubah misalnya karena ada insiden tumpahan minyak dari kapal.
Seban, untuk memperbaiki laut tersebut tidak selesai dalam satu periode bahkan 20 tahun.
"Nah HAPPI harus masuk di situ, HAPPI sangat strategis untuk memainkan perannya masuk memberikan narasi-narasi kebijakan dalam dokumen perencanaan baik di pusat maupun daerah, 5 bahkan 20 tahun ke depan," katanya.
Sebagai informasi, selain pelantikan pengurus HAPPI, digelar juga SEMINAR NASIONAL dengan tema: "Peran Strategis HAPPI dalam mendukung Penyelenggaraan Penataan Ruang Laut - Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut"
Adapun untuk pemateri, Asdep Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kemenkomarves Dr. Muh. Rasman Manafi, SP., M.SI, Plt. Direktur Perencanaan Ruang Laut, KKP Ir. Suharyanto, M.Sc, dan Ketua Dewan Pakar HAPPI Prof. Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait