Dialog ke-16 FJCCIA-ASEAN: Menjembatani Peluang dan Tantangan Menuju Ekonomi Berkelanjutan

Novi
FJCCIA dan ASEAN membangun kemitraan strategis untuk kemakmuran bersama. Foto: Ist

JAKARTA, iNews Depok.id - Pada Rabu, 17 Juli 2024, Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di ASEAN (FJCCIA) mengadakan dialog dengan Yang Mulia Dr. Kao Kim Hourn, Sekretaris Jenderal ASEAN, di Sekretariat ASEAN (kantor pusat: Jakarta, Indonesia).

Perwakilan dari sembilan Kamar Dagang dan Industri Jepang di ASEAN, termasuk Kamar Dagang dan Industri Jepang di Malaysia, berkumpul untuk membahas langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan Jepang untuk berkontribusi terhadap keberlanjutan masa depan ASEAN dan pengembangan sumber daya manusia, serta perbaikan sistem dan aturan yang dapat dilakukan untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan tujuan bisnis yang lebih menarik.

Proposal FJCCIA dikembangkan selaras dengan komponen ekonomi dalam Visi Komunitas ASEAN 2045, yang menguraikan arah strategis masa depan untuk mencapai integrasi ekonomi ASEAN. Komponen ekonomi dari Visi  tersebut berlandaskan tekad yang kuat untuk mewujudkan perekonomian yang berorientasi pada tindakan, keberlanjutan, andal dan cakap, mudah beradaptasi, cekatan, dan ekonomi inklusif pada tahun 2045. Proposal yang diajukan oleh FJCCIA terdiri dari enam pilar utama, yaitu:

  1. Pasar tunggal dan lokasi produksi yang terhubung dengan lancar
  2. Ekonomi hijau dan keberlanjutan
  3. Ekonomi dan inovasi digital, dan teknologi baru yang sedang berkembang
  4. ASEAN berperan aktif dalam komunitas global
  5. ASEAN dengan sumber daya manusia yang tangguh dan berlimpah
  6. Pembangunan yang inklusif dan berkeadilan

Saat risiko perpecahan ekonomi global dan dampak perubahan ekonomi menjadi semakin terlihat nyata dan kerap terjadi, maka sangat penting untuk menegaskan kembali komitmen kawasan untuk menegakkan “Sentralitas ASEAN” dengan menyokong pondasi ekonomi kawasan yang berdaya saing tinggi, inovatif, dan tangguh.


Menuju ASEAN 2045: Peran Strategis Jepang dalam Integrasi Ekonomi dan Kemajuan Teknologi. Foto: Ist

 

Peran ASEAN sebagai pusat manufaktur dalam rantai pasok global juga semakin signifikan dan relevan di masa depan. Saat negara-negara dan kawasan, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan Uni Eropa, berupaya meningkatkan kemitraan mereka dengan ASEAN, di sisi lain, Jepang yang telah memiliki rantai pasokan kuat yang didukung oleh manufaktur Jepang, berkomitmen untuk secara aktif melibatkan ASEAN melalui berbagai dialog, konsultasi, dan diskusi untuk mengatasi masalah dan tantangan bersama.

Dalam konteks ini, FJCCIA mengajukan pertemuan dengan Yang Mulia Dr. Kao Kim Hourn, yang telah mendukung kehadiran komunitas bisnis Jepang di ASEAN selama masa jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN.

Pertemuan tersebut diadakan untuk membahas peran perusahaan Jepang di ASEAN yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi regional dan penciptaan lapangan kerja, serta kehadiran mereka sebagai mitra dalam mempromosikan inovasi teknologi dan kemajuan industri.

Turut hadir pula Yang Mulia Bapak KIYA Masahiko, Duta Besar Jepang untuk ASEAN; Bapak WATANABE Tetsuya, Presiden Lembaga Penelitian Ekonomi untuk ASEAN dan Asia Timur (ERIA); dan Ibu HATA Yumiko, Direktur  Divisi  Asia  Pasifik  Kementerian  Ekonomi,  Perdagangan  dan  Industri  Jepang.  

Japan  External  Trade Organization (JETRO) memfasilitasi dialog ini sebagai perantara antara perusahaan Jepang yang beroperasi di ASEAN, Sekretariat ASEAN, dan berbagai pemangku kepentingan.

Selama dialog, Ketua FJCCIA Bapak SAWAMURA Takero (Ketua Kamar Dagang dan Industri Jepang, Malaysia) menyampaikan harapannya bahwa ASEAN akan meningkatkan daya saingnya tidak hanya di negara-negara anggotanya tetapi di seluruh kawasan. Ia menegaskan bahwa dengan saling melengkapi, negara-negara anggota ASEAN akan bertransformasi menjadi kawasan yang lebih kompetitif dan menjadi tujuan investasi terbaik.


Ketua FJCCIA, SAWAMURA Takero (Ketua Kamar Dagang dan Industri Jepang, Malaysia). Foto: Novi

 

Perwakilan dari masing-masing Kamar Dagang dan Industri Jepang menyoroti poin-poin berikut ini sejalan  dengan keenam pilar yang disebutkan sebelumnya:

Pasar Tunggal dan Lokasi Produksi yang Terhubung dengan Lancar:

Jakarta Japan Club (Ketua: Bapak KIKUCHIHARA Shinichi): Meminimalkan tindakan pembatasan perdagangan dan tindakan non-tarif, dan mengatasi tindakan non-tarif (NTM) yang tidak diperlukan.

Ekonomi Hijau dan Keberlanjutan:

  • Kamar Dagang dan Industri Jepang, Laos (Wakil Presiden: Bapak MATSUMOTO Tomomi): Memfasilitasi dan menciptakan mekanisme yang efektif untuk energi terbarukan dalam skala luas, sertifikat energi terbarukan, dan perdagangan kredit karbon.
  • Kamar Dagang Jepang, Bangkok (Ketua: Bapak TO Kozo): Standar dan pedoman penetapan harga karbon yang dikembangkan untuk mempromosikan transformasi hijau (GX) di dalam kawasan.

Ekonomi dan Inovasi Digital, dan Teknologi Baru yang Sedang Berkembang:

  • Kamar Dagang dan Industri Jepang, Singapura (Presiden: Bapak EGUCHI Daijiro): Promosi aktif tindakan anti-pemalsuan dan anti-pembajakan dalam e-commerce.
  • Kamar Dagang dan Industri Jepang di Vietnam (Ketua: Bapak MUTO Shiro): Pengembangan kerangka dan sistem hukum digital, serta tata kelola data.

ASEAN Berperan Aktif dalam Komunitas Global:

  • Kamar Dagang dan Industri Jepang, Malaysia (Presiden: Bapak SAWAMURA Takero): Elektronifikasi untuk menerima dan menerbitkan surat keterangan asal tertentu untuk Perjanjian
  • Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif ASEAN-Jepang (AJCEP).

ASEAN dengan Sumber Daya Manusia yang Tangguh dan Berlimpah:

  • Asosiasi Bisnis Jepang Kamboja (Ketua: Bapak FUKUHARA Koji): Memperkuat konektivitas dan ketahanan rantai pasokan.
  • Kamar Dagang dan Industri Jepang di Filipina (Presiden: Bapak ISHIKAWA Harutaka): Memperkuat insentif untuk pengembangan sumber daya manusia bagi para insinyur dan eksekutif potensial.
  • Kamar Dagang dan Industri Jepang di Kota Ho Chi Minh (Ketua: Bapak NOZAKI Takao): Pengembangan kapasitas sumber daya manusia secara luas bagi para profesional ASEAN yang memiliki pengalaman pelatihan dan kerja di Jepang.

JETRO telah mendukung jalannya dialog ini sejak awal. Presiden JETRO Bapak KATAOKA mengajukan proposal FJCCIA kepada Sekretariat ASEAN dan memperlihatkan upaya lintas regional JETRO untuk mempromosikan inovasi terbuka antara Jepang dan ASEAN, serta kontribusinya di kawasan ASEAN terkait dekarbonisasi untuk mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan.

Setelah diskusi produktif yang diadakan tahun lalu, pertemuan tahun ini juga dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing kamar dagang secara langsung. FJCCIA terdiri dari anggota kamar dagang dan industri Jepang dari 9 negara ASEAN, dan pada bulan Juni 2024 memiliki 7,370 anggota. Ini adalah federasi bisnis perusahaan Jepang terbesar di kawasan ASEAN. FJCCIA telah mengadakan dialog tahunan dengan Sekretaris Jenderal  sejak tahun 2008.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network