BOGOR, iNewsDepok.id - Tim International Fund for Agricultural Development (IFAD) melakukan kunjungan lapangan untuk supervisi Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Provinsi Jawa Barat. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari di Polbangtan Bogor pada Kamis (2/5/2024), dan di Cianjur pada Jumat (3/5/2024).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk berjumpa dengan petani muda penerima manfaat program YESS, serta mengetahui lebih jauh bagaimana progres usaha dan sejauh mana Program YESS berdampak pada peningkatan pendapatan perekonomian para petani muda tersebut.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang akan selalu menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia.
“Di dalam sektor pertanian perlu diisi oleh SDM yang berkualitas,” papar Amran, Jum'at (10/5/2024).
Di kesempatan lain, Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengatakan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga SDM yang sangat banyak.
“Melalui kerja sama bidang pertanian akan terus meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusianya guna mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” ucapnya.
Tim IFAD melihat sejumlah pameran produk yang dihasilkan oleh para penerima manfaat Program YESS di Cianjur, Jawa Barat. Kabupaten Cianjur dengan klaster bawang daun dan usaha keripik pisang 'buynana chips' menjadi sampel kunjungan lapangan kali ini.
Head of MCO and Country Director IFAD, Hani Abdelkader Elsadani mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dan kunjungan. Mereka pun sudah mempelajari hasil proyek dan presentasi yang disampaikan. Menurutnya perkembangan Program YESS sudah menuju ke arah yang tepat.
"Setiap tahun kami datang dan berinteraksi langsung serta memonitor dengan rekan kerja dan pihak terlibat di dalam satu tim. Hari ini kami turun ke lapangan untuk bertemu dengan stakeholder dan rekan-rekan di Jawa Barat dan area lain. Kami datang dalam kunjungan kerja untuk berkontribusi lebih jauh," ujarnya.
Setelah meninjau progres program YESS, Hani pun menyebut pihaknya akan merencanakan peningkatan program yang saat ini baru berjalan di lima provinsi dengan anggaran yang telah disiapkan pada periode berikutnya.
Pada kesempatan yang sama, Lead Procurement Advisor IFAD, Priscilla Torres mengapresiasi perkembangan petani muda dalam program YESS. Ia puas dengan perkembangan petani muda khususnya di Cianjur dengan pengawalan PPIU Jawa Barat.
"Ini adalah kali pertama datang ke Indonesia. Saya kagum akan kinerja tim Indonesia. Terima kasih telah menerima kami," tuturnya.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti membeberkan, progress YESS berjalan dengan baik. Saat ini, program tersebut sudah berjalan mencapai 70-80 persen dari target. Di samping itu, anggaran realisasi program YESS juga sudah mencapai 60 persen.
"Kami akan terus melanjutkan beberapa poin yang belum mencapai target. Kami akan bekerja keras untuk itu. Sehingga di tahun 2025 ketika program YESS ini selesai bisa mencapai target," ucap Santi.
Salah satu targetnya yakni dengan meningkatkan jumlah penerima manfaat dan jumlah petani milenial/ petani muda. Lewat koordinasi intensif dan melibatkan kerja sama dengan banyak pihak sehingga lebih banyak anak muda bergabung ke program YESS.
"Target kami sampai 2025 adalah 220 ribu orang. Saat ini baru 190 ribu, masih ada 30 ribu orang lagi. Hal ini penting bagi petani muda sebab program YESS memberikan beberapa fasilitas dan kegiatan yang sangat berguna bagi pengembangan bisnis mereka," terangnya.
Di lain pihak, Hj. Nurdiati selaku Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Holtikultura Kabupaten Cianjur mendukung program ini hingga sukses, beliau berharap akan kelangsungan program ini, khususnya untuk daerah Cianjur.
“Kami sangat mendukung program ini terus berlangsung hingga sukses, program ini merupakan program terbaik yang telah dilaksanakan di daerah Cianjur,” paparnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait