Alumni Ponpes Al-Muta'allimin Se-Jabotabek Gelar Silaturrahmi: Peran dan Fungsi Santri di Masyarakat
JAKARTA, iNews.id - Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muta'Allimin Se-Jabotabek menggelar acara halal bi halal dan temu kangen di Aula H Asmuni Kampus Al Azhar Kemandoran, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).
Silaturrahmi alumni Ponpos Al-Muta'allimin lintas angkatan ini, diikuti sekitar 200 alumni lintas angkatan yang ada di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi.
Ketua Panitia Pelaksana Halal bi Halal dan Temu Kangen Alumni Ponpes Al-Muta'Allimin lintas angkatan, Romani Kamal mengatakan, acara ini terlaksana atas partisipasi seluruh alumni, utamanya H Hudori.
"Selaku panitia, saya mengucapkan terimakasih kepada alumni Ponpes Al-Muta'allimin Jabotabek yang sudah hadir, dan telah memberikan bantuan agar terlaksananya acara ini. Bantuan materi dan tenaga para alumni, sangat berarti, hingga acara ini berjalan sukses," kata Romani.
Dia menambahkan, ucapan terimakasih khusus diberikan kepada H Hudori pimpinan dan pendiri Ponpes Moderen Ar-ridho Sentul Bogor, atas bantuannya menyediakan tempat, yakni Aula H Asmuni Kampus Al Azhar Kemandoran secara gratis.
Alumni Ponpes Al-Muta'allimin berfoto bersama usai acara silaturrahmi lintas angkatan Se-Jabotabek di Aula H Asmuni Kampus Al Azhar Kemandoran, Sabtu (27/4/2024).
Dalam sambutannya, H Hudori mengatakan, bangga menjadi alumni Ponpes Al-Muta'allimin. Dia bercerita, ketika melanjutkan studi ke Amerika Serikat, ilmu yang didapat dari Ponpes Al-Muta'allimin sangat berarti.
"Waktu studi di Amerika Serikat, saya ikut pengajian WNI di sana. Setelah seluruh peserta bergaintian mengaji, tiba giliran saya. Begitu saya mengaji, peserta pengajian termasuk ustadnya bilang, kok dia bacanya bagus banget, semuanya lancar dan benar. Anak Betawi, pasti jago ngaji, kata mereka. Saya bilang, tidak, ini karena saya alumni Ponpes Al-Muta'allimin. Saya bangga menjadi alumni Ponpes Al-Muta'allimin, kita semua tentu bangga menjadi alumni Al-Muta'allimin," tuturnya.
H Hudori menambahkan, alumni Ponpes Al-Muta'Allimin harus punya peran dan fungsi di masyarakat. "Sekecil apapun harus bisa memberikan ilmu yang didapat dari Al'Muta'allimin kepada masyarakat," pungkasnya.
Acara ini juga dihadiri dua putri pendiri Ponpes Al-Muta'allimin KH Zainuddin Abrori, yakni Ustazah Ning Lubna dan Ustazah Ning Bulgis.
Ponpes Al-Muta'allimin didirikan KH Zainuddin bin Abrori, ulama kharismatik asal Pekalongan bersama sang istri Hj Hidayah binti Soleh bin Ali bin Yahyah pada tahun 1969 di Kampung Pluis, Kemandoran, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Sejak berdiri tahun 1969 hingga sekarang, Ponpes Al-Muta'allimin bertahan dengan sistem salaf yang mengajarkan kitab kuning. Arus modernisasi Jakarta, tidak membuat Ponpes Al-Muta'allimin luntur mempertahankan sistem salaf dengan belajar kitab kuning.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait