Gejala Anemia Defisiensi Besi
Gejala anemia defisiensi besi dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan lama defisiensi besi. Gejala yang umum terjadi antara lain adalah:
- Kulit, bibir, dan kuku pucat
- Lemas, lelah, atau tidak bertenaga
- Pusing, sakit kepala, atau penglihatan kabur
- Sesak napas, jantung berdebar, atau nyeri dada
- Nafsu makan menurun atau anoreksia
- Rambut rontok, kuku rapuh, atau lidah bengkak
- Kram otot, kesemutan, atau mati rasa
- Gangguan konsentrasi, ingatan, atau mood
- Pica, yaitu keinginan untuk makan benda-benda aneh, seperti tanah, es, atau kapur
Diagnosis Anemia Defisiensi Besi
Untuk mendiagnosis anemia defisiensi besi, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:
- Anamnesis, yaitu menanyakan gejala, riwayat kesehatan, pola makan, dan faktor risiko yang dialami pasien.
- Pemeriksaan fisik, yaitu memeriksa tanda-tanda anemia, seperti kulit pucat, denyut jantung, tekanan darah, dan suara paru-paru.
- Tes darah, yaitu mengambil sampel darah untuk diperiksa di laboratorium. Tes darah yang dilakukan antara lain adalah hitung darah lengkap, kadar zat besi, kapasitas pengikat zat besi, dan feritin. Tes darah ini dapat menunjukkan jumlah sel darah merah, hemoglobin, dan zat besi dalam darah.
- Tes lain, yaitu tes yang dilakukan untuk mencari penyebab anemia defisiensi besi, seperti tes feses, endoskopi, kolonoskopi, atau biopsi sumsum tulang.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait