Waspada Kasus KLB Polio, Ketahui Pencegahan dan Gejala Polio

Marsaulina Lumbanraja
Ilustrasi KLB Polio. Foto: Istimewa

DEPOK, iNews Depok.id -  Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.

Virus polio ini akan masuk ke dalam tubuh melalui mulut, yang bersumber dari air atau makanan yang telah terkontaminasi, dan kemudian virus tersebut akan berkembang di dalam saluran pencernaan.

Pada bulan November 2022, Indonesia resmi menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio. Kementerian Kesehatan RI mengungkap ada 415 Kabupaten/Kota di 30 provinsi di Indonesia yang masuk kriteria risiko tinggi polio karena rendahnya imunisasi atau vaksinasi polio.

Hal ini disebabkan oleh faktor perilaku hidup bersih dan sehat penduduk yang masih kurang, seperti masih ada penduduk yang menerapkan buang air besar terbuka di sungai.

Kasus KLB polio ini merupakan kasus polio baru di Indonesia sejak delapan tahun Indonesia ditetapkan bebas polio oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kasus polio ini disebabkan oleh virus polio tipe dua yang berasal dari vaksin oral polio virus (OPV) yang tidak terinaktivasi dengan sempurna. Virus ini dapat bermutasi dan menular ke orang lain yang belum mendapatkan imunisasi polio.

Gejala Polio

Polio ditandai dengan gejala yang akan muncul pada rentang waktu 7 - 10 hari setelah terinfeksi atau 4 - 35 hari. Gejala - gejala tersebut meliputi:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Kekakuan di leher
  • Nyeri pada tungkai

Gejala polio yang paling serius adalah kelumpuhan, yang biasanya terjadi pada kaki. Kelumpuhan ini dapat bersifat permanen dan menyebabkan kematian jika mengenai otot pernapasan. Kelumpuhan ini dapat terjadi pada 1 dari 200 orang yang terinfeksi virus polio.

Pencegahan Polio

Polio dapat menyerang siapa saja, terutama anak - anak. Kasus polio yang baru - baru terjadi di dominasi oleh anak - anak yang berada pada rentang usia 1 - 7 tahun. Apabila diabaikan, polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen (biasanya di kaki) dan 5-10% diantaranya dapat meninggal dunia karena pelumpuhan otot pernapasan oleh virus.

Upaya untuk mencegah polio dapat dilakukan dengan imunisasi atau vaksinasi lengkap sesuai usia, yaitu imunisasi polio tetes (OPV) 1, 2, 3, dan 4 bulan, imunisasi polio suntik (IPV) yang diberikan pada anak usia 4 bulan - sebelum 1 tahun. Imunisasi polio tetes dapat memberikan perlindungan terhadap tiga tipe virus polio, yaitu tipe 1, 2, dan 3. Imunisasi polio suntik dapat memberikan perlindungan terhadap dua tipe virus polio, yaitu tipe 1 dan 3.

Selain imunisasi, pencegahan polio juga dapat dilakukan dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air, meminum air yang bersih dan aman, serta menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi polio.

Demikian artikel kesehatan mengenai waspada kasus KLB polio - ketahui pencegahan dan gejala polio. Semoga bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah penyebaran polio di Indonesia. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah terkait polio, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network