JAKARTA, iNews Depok.id - Sebuah pesta ulang tahun ke-17 seorang gadis SMA di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), menjadi viral di media sosial karena digelar dengan mewah bertema kerajaan. Gadis tersebut bernama Tali Kasih, yang ternyata merupakan anak dari seorang mantan kepala desa (kades) Sungai Ketupak, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), bernama Nedi Suwiran.
Pesta ulang tahun Tali Kasih digelar di The Sultan Convention Center Palembang pada Minggu (28/1/2024). Dalam video yang beredar, terlihat Tali Kasih mengenakan gaun putih dengan mahkota dan kalung emas. Ia juga diberi hadiah mobil sport merah Toyota Supra GR yang harganya ditafsir Rp 2,19 miliar oleh orang tuanya.
Nedi Suwiran mengaku bahwa pesta ulang tahun putrinya itu merupakan wujud rasa syukur dan cinta kepada Tali Kasih. Ia mengatakan bahwa Tali Kasih adalah anak yang pintar dan rajin, sehingga layak mendapatkan perayaan yang spesial. Ia juga membantah bahwa pesta ulang tahun itu merupakan bentuk pamer kekayaan atau pencitraan.
"Kami tidak ada maksud apa-apa, hanya ingin memberikan yang terbaik untuk anak kami. Kami juga tidak ada hubungan dengan politik atau apapun. Kami hanya ingin bersyukur dan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan teman-teman," kata Nedi.
Kades Sungai Ketupak, Suwenhar, mengatakan bahwa Nedi sudah tidak menjabat lagi sebagai kades di desanya sejak 2021. Ia mengatakan bahwa Nedi kini fokus pada bisnis alat berat dan bekerja sama dengan suatu perusahaan asuransi alat berat. Ia juga menilai bahwa Nedi adalah mantan kades yang baik dan tidak memiliki masalah selama menjabat.
Pemberian hadiah berupa mobil sport kepada anak tersebut menjadi pusat perhatian, memicu berbagai komentar di dunia maya. Sejumlah netizen mengungkapkan keterkejutan mereka atas tingkat kemewahan pesta tersebut, mengingat status mantan Kades yang disorot oleh beberapa media lokal.
Reaksi warganet di media sosial pun bervariasi. Sebagian besar netizen mengekspresikan iri melihat pesta yang begitu mewah, sementara yang lain menciptakan diskusi tentang etika pemberian hadiah di kalangan pejabat dan mantan pejabat pemerintahan.
Seorang warganet menuliskan, "Ini menunjukkan ketidaksetaraan di masyarakat kita. Semestinya, pejabat harus memberikan contoh etika yang baik."
Diskusi seputar tata nilai dan kesejahteraan masyarakat melalui peristiwa seperti ini menjadi sorotan utama di media sosial. Meskipun sebagian besar netizen hanya mengamati dari kejauhan, pesta tersebut menjadi ajang refleksi dan evaluasi mengenai norma sosial dan etika dalam pemberian hadiah di kalangan pejabat dan mantan pejabat desa.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait