DEPOK, iNews.id - Dalam sejarahnya, Bumi pernah dua kali memiliki jajaran gunung kolosal yang menjulang setinggi Himalaya dan membentang ribuan mil lebih jauh dengan puncak yang menjulang ke langit, dan memainkan peran penting dalam evolusi kehidupan awal di Bumi,
Jajaran gunung kolosal itu membelah superbenua kuno menjadi dua. Para ahli geologi menyebutnya sebagai "supermountains".
“Tidak ada yang seperti dua gunung super ini sekarang,” Ziyi Zhu, seorang mahasiswa pascadoktoral di The Australian National University (ANU) di Canberra dan penulis utama studi baru tentang keagungan gunung, dalam sebuah pernyataan resmi seperti dikutip dari Live Science, Sabtu (5/2/2022).
Ia menyebut, kedua supermountains itu bukan hanya tinggi, tapi juga sangat panjang.
"Jika Anda bisa membayangkan Himalaya sepanjang 1.500 mil (2.400 km) berulang tiga atau empat kali, Anda mendapatkan gambaran tentang skalanya," kata Zhu.
Menurut dia dan peneliti lainnya yang menerbitkan hasil penelitian mereka di jurnal Earth and Planetary Science Letters edisi 15 yang terbit pada Februari 2022 ini, kedua gunung super di masa prasejarah itu lebih dari sekadar pemandangan yang menakjubkan, namun terbentuk dan hancurnya kedua rentang gunung raksasa ini kemungkinkan menjadi pemicu dua masa ledakan evolusioner terbesar dalam sejarah Bumi. Kemunculan pertama sel kompleks itu kira-kira 2 miliar tahun yang lalu, dan ledakan kehidupan laut Kambrium 541 juta tahun yang lalu.
"Kemungkinan, ketika pegunungan yang sangat besar ini terkikis, mereka membuang sejumlah besar nutrisi ke laut, mempercepat produksi energi dan evolusi supercharging," tulis Zhun dan kawan-kawannya.
Editor : Rohman
Artikel Terkait