“Desain Transaura berbentuk portable box yang dapat dibawa kemana-mana. Alat ini memiliki dua sisi, sisi pertama untuk teman tuna rungu dan sisi lainnya untuk teman dengar," jelas Daffa.
Transaura terdiri dari dua layar yang terdapat di depan dan belakang. Dua layara ini memungkinkan dilakukannya komunikasi dua arah. Layar pertama akan menjadi tempat penerjemah bahasa isyarat menggunakan deteksi obyek dengan bantuan TensorFlow.
Layar kedua akan mengeluarkan teks yang terletak pada sisi belakang alat tersebut.
”Komponen utama yang menjadi otak dari Transaura adalah microprocessor Raspberry Pi,” ujar Almaz Scarletta Tjakrashafanti dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI
Dengan model sepeerti ini Transaura dapat digunakan di area perkantoran, supermarket dan sarana transportasi.
"Dengan Transaura, diharapkan dapat tercipta kesetaraan bagi penyandang disabilitas pada berbagai lapangan kerja, sesuai dengan namanya Transaura adalah translating aura. Kesempatan dan kesetaraan bagi penyandang disabilitas menjadi titik tumpu dari penelitian ini," kata ketua tim Transaura, Aine Shahnaz Tjandraatmadja dari Fakultas Ilmu Keperawatan UI.
Editor : M Mahfud