Perubahan Fungsi Lahan Gambut Berdampak Negatif Pada Flora dan Fauna yang Ada Di Bawah Air

Ridha Sofianti
Ilustrasi flora dan fauna akibat perubahan fungsi lahan gambut. Foto: pantaugambut

DEPOK, iNewsDepok.id - Perubahan fungsi lahan gambut tidak hanya berdampak pada keanekaragaman hayati yang ada di atas tanah saja, melainkan juga flora dan fauna yang ada di bawah air.

Contoh alih fungsi lahan gambut adalah membuat kanal (saluran drainase) untuk mengeringkan lahan gambut, menurunkan permukaan air tanah di gambut (subsidensi) dan mengurangi tingkat keasaman lahan gambut yang tinggi sehingga mudah ditanami oleh tanaman lain seperti kelapa sawit dan akasia. 

Melansir dari unggahan @pantaugambut, pada tahun 1997, pembuatan kanal sepanjang 187 kilometer pada masa Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PLG) menyebabkan kematian ikan secara massal di Sungai Mangkatip dan anak-anak Sungai Barito, Kalimantan Tengah.

Kejadian yang sama bisa saja terulang kembali jika lahan gambut terus dikeringkan dengan membuat sekat-sekat kanal. Pengeringan lahan berdampak pada semakin turunnya muka tanah gambut atau yang biasa disebut subsiden. Sehingga, lapisan pirit yang ada di dasar gambut bisa bersinggungan dengan udara.

Pada ekosistem gambut, pirit tidak boleh bertemu dengan oksigen karena dapat menghasilkan asam beracun seperti asam sulfat atau asam sulfida. Jika sampai terekspos, asam ini akan mengalir melalui kanal dan meracuni lingkungan hingga pertanian masyarakat sekitar gambut.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network