Pangsi fokus utamanya memperkenalkan baju adat Depok yang juga disebut Pangsi. Juga mengangkat budaya Depok lainnya seperti tari topeng, lenong, wayang kulit dan pencak silat. Sebanyak 34 sanggar seni budaya Depok tergabung dalam Pangsi.
”Nama Pangsi ini terkait pakaian adat Depok yang kini dikenal dan sudah menjadi seragam ASN Depok. Kita tahun 2012 gencar sosialiasasi pangsi sebagai baju adat Depok,” kata Nuroji.
Sayangnya Pangsi yang dipimpin Haji Mandra mengalami perpecahan. Nuroji lalu mendirikan Betawi Ngumpul dengan 32 sangar seni tradisi ikut bargabung antara lain Pencak Silat, Seni Topeng, Tanjidor dan sanggar tradisi Depok lainnya.
Nuroji. Foto: iNews Depok/Mada Mahfud
Upaya untuk mengangkat budaya Depok makin berkembang. Nuroji ditunjuk menjadi Ketua Dewan Kesenian Depok pada 2016. Selain seni tradisi, seni lainnya juga bergabung seperti seni lukis, seni pertunjukkan dan seni musik.
Dewan Kesenian Depok, tutur Nuroji banyak melakukan kegiatan seperti Festival Budaya, Diskusi Kesenian, dan gebyar budaya.
Acara fenomenal adalah Depok Night Parade yang diselenggarakan di Grand Depok City (GDC) pada 2016. ”Awalnya akan kita selenggarakan di Margonda, tetapi tak diberi izin. Jadinya digeser ke Grand Depok City,” ungkap Nuroji.
Depok Night Parade (DNP) terinsipasi dari Jember Fashion Carnaval. Pelaksanaan selama 2 hari. Selain melibatkan seniman dan budaya Depok, DNP juga melibatkan anak-anak sekolah dan kuliah.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait