Atasi Trauma dengan Metode Hipnoterapi, Ini Manfaat Yang Didapat

R Ratna Purnama
Ahli Hipnoterapi, Elfira Wulansari, CHt, CI. Foto: ist

JAKARTA,iNews.id- Kesehatan mental kerap masih dianggap tidak penting bagi sebagian kalangan. Padahal kesehatan mental sangat berpengaruh pada kualitas hidup setiap individu. Jika mengalami gangguan kesehatan mental bisa menyebabkan turunnya kualitas hidup.

Salah satu cara untuk mengatasinya yaitu dengan Hipnoterapi. Dengan metode ini, banyak sekali manfaat nya sprti phobia ,Kecemasan berlebih dan kasus Trauma. Traumatik yang dialami seseorang bisa dipulihkan dan berubah menjadi lebih baik lagi.

Ahli Hipnoterapi, Elfira Wulansari, CHt, CI mengatakan, pada dasarnya seseorang yang mengalami gangguan mental perlu teman untuk bicara. Namun akan lebih efektif jika seseorang dengan gangguan mental berbicara dengan ahlinya, salah satunya hipnoterapis.

Dalam proses hipnosis akan membuat klien jauh lebih rileks dan nyaman dengan seni komunikasi yang dilakukan hipnoterapis. Kemudian terjadilah penurunan gelombang otak dari kondisi Betha menuju Alfa –Theta. Dari situlah jauh lebih mudah mencari akar masalahnya dari pada bicara secara langsung.

“Sehingga dari situ hasil akan jauh lebih maksimal. Bukan hanya mencari akar masalah, tapi klien pun akan diberikan sugesti yang sesuai dengan kasus yang mereka keluhkan,” ujarnya.

Misalnya saja, pada kasus phobia dimana ada seorang klien yang phobia dengan nasi. Klien tersebut tidak bisa makan nasi bahkan menyentuh pun tidak mau. Jika hanya menasehati dalam kondisi sadar, tidak akan masuk dan merubahnya.

“Karena memang secara logika ,alam sadar (conscious mind) klien tersebut sangat menyadari nasi itu makanan, bukan sesuatu yang perlu ditakutkan atau dihindari. Tetapi tidak dengan alam bawah sadarnya (Subconscious mind), ada trauma di masa kecil dimana klien tersebut pernah melihat nasi yang sudah basi dan terdapat beberapa ulat disekitarnya. Disitulah letak emosi negatif tersimpan (trauma) sehingga nasi di alam bawah sadarnya bukan makanan yang enak, tapi sesuatu yang menjijikan dan menjadi Phobia (tidak mau makan/menyentuh nasi),” ungkapnya.

Saat menjalani terapi kata Elfira, setiap kasus beda beda teknik penangannya. Pada kasus berat dibutuhkan beberapa kali proses Hipnoterapi sampai  akhirnya klien menjadi lebih positif menjalani hidup.

Hypnosis pertama kali diperkenalkan oleh James Braid, seorang dokter ternama di Inggris (1795–1860) dengan neuro-hypnotism (tidurnya sistem syaraf). Sebelum masa James Braid, hipnotis  dikenal dengan nama ‘Mesmerism’ atau ‘Magnetism’. Hypnosis berasal dari kata ‘hypno’” yang merupakan nama dewa tidur orang. Perlu dipahami bahwa kondisi hipnotis tidaklah sama  dengan tidur. Orang yang sedang tidur tidak menyadari dan tidak  bisa mendengar suara-suara disekitarnya, sedangkan orang dalam  kondisi dihipnotis, meskipun tubuhnya beristirahat (seperti tidur), tetapi ia masih bisa mendengar dengan jelas dan merespon  informasi yang diterimanya.

Editor : Rinna Ratna Purnama

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network