DEPOK, iNewsDepok.id - Berdasarkan survei Populix, 61 persen anak muda di Indonesia berusia 24-39 tahun masih berjuang untuk mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.
Ada banyak alasan mereka belum mampu memiliki rumah misalnya karena tantangan finansial dan lonjakan harga properti yang tinggi.
Nyatanya, 7 dari 10 anak muda mengaku belum mampu secara finansial untuk membeli rumah.
Menurut data dari Survei Harga Properti Residensi (SHPR), Bank Indonesia menyebutkan bahwa harga rumah di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 1,92 persen atau 1,028 kali pada triwulan II 2023.
Sementara 14 persen anak muda lainnya mengaku kalau gaji mereka belum cukup memenuhi kebutuhan dasar atau membayar tunggakan cicilan, dan 4 persen lainnya belum mempertimbangkan untuk membeli rumah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir juga menyampaikan bahwa generasi muda cenderung mengalokasikan sebagian besar penghasilan mereka untuk gaya hidup, sementara keinginan untuk memiliki rumah bukanlah prioritas utama.
Selain itu, 11 persen lainnya mengaku jika mereka belum menemukan rumah impian yang tepat.
Ada beberapa faktor yang dianggap penting oleh anak muda dalam memutuskan untuk membeli rumah, yaitu lokasi rumah yang strategis (36 persen), persyaratan KPR (29 persen), kondisi rumah jangka panjang (17 persen), rekam jejak pengembang (10 persen), dan ukuran dan tipe rumah (8 persen).
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
