Namun Sunak telah menyatakan kewaspadaannya terhadap peraturan , dengan mengatakan bahwa hal itu akan menghambat inovasi.
Daripada menyarankan undang-undang baru, pemerintah mengatakan akan bersandar pada regulator yang ada untuk menegakkan prinsip-prinsip seputar keselamatan dan transparansi.
Negara-negara lain juga melangkah lebih jauh, dengan Presiden AS Joe Biden mengumumkan batasanuntuk mengatasi masalah mulai dari keamanan kerja dan diskriminasi hingga kepalsuan dan informasi yang salah.
UE dan Tiongkok juga telah meluncurkan peraturan AI yang mereka usulkan.
Kriti Sharma, pendiri AI For Good UK mengatakan, bisnis perlu mengetahui bahwa mereka dapat mempercayai AI, dan menyerukan peraturan yang memastikan model-model baru dilatih menggunakan sumber data tepercaya.
Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Infinum mengungkapkan lebih dari tiga perempat perusahaan Inggris berencana berinvestasi pada AI pada tahun depan, namun 73% mengaku tidak siap untuk benar-benar mengintegrasikannya ke dalam operasi mereka.
Ms Sharma mengatakan pemerintah harus memastikan tidak ada yang tertinggal.
“Kita harus memperjuangkan perlunya menciptakan pendidikan dasar AI untuk semua orang,” katanya.
“Peluang baru akan muncul, dan saya ingin Inggris menjadi yang terdepan dalam menciptakan tenaga kerja yang siap dengan AI.”
KTT ini akan ditutup pada hari Kamis dengan Sunak memberikan pidato yang menguraikan apa yang telah disepakati oleh para peserta.
Diskusinya dengan Musk tentang X akan dilakukan setelahnya.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait