Pada rentang akhir 2022 hingga September 2023, return Syailendra MSCI Indonesia Value mencapai 11,3%, sedangkan IHSG hanya membukukan return 1,1%.
Di dalam MSCI Indonesia Value tersebut, saat ini ada 12 value stock yang menjadi konstituen yaitu ADRO, ASII, BBNI, BBRI, BMRI, BRPT, INDF, INKP, TLKM, UNTR, UNVR, dan SMGR. Hingga kuartal I/2024, IHSG diprediksi dapat mencapai 7.600.
Menurut Martha Christina, Head of Investment Information Mirae Asset, sembilan dari 15 indeks tematik di bursa membukukan kinerja lebih baik daripada IHSG sejak awal tahun. "Oleh karena itu, reksa dana indeks dapat menjadi pilihan diversifikasi, terutama ketika pasar sedang bergejolak," ungkapnya.
Saat ini, perhatian pelaku pasar masih pada konflik Palestina-Israel dan harga minyak bumi dan komoditas lain, serta angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS. "Kami meyakini kondisi pasar akan semakin normal di akhir tahun menjelang aksi window dressing,” cetus Martha.
Secara historis, Martha mencatat IHSG hampir selalu menguat pada kuartal IV setiap tahunnya, terutama terkait dengan momentum aktivitas window dressing.
Sepanjang Oktober dan Desember dalam 10 tahun terakhir, IHSG mencetak rerata return 2,1% dan 2,6%. Window dressing adalah kegiatan dimana investor institusi di pasar modal mempercantik portofolionya agar laporan keuangan tahunannya terlihat lebih baik.
Aksi window dressing umumnya dilakukan dengan membeli efek-efek di pasar modal secara lebih agresif, sehingga membuat pasar saham bergerak positif.
Martha memrediksi IHSG dapat mencapai 7.400 pada akhir tahun dengan 10 saham pilihan (top picks) ACES, AKRA, BMRI, CPIN, EXCL, HRUM, INTP, PRDA, dan UNTR.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait