JAKARTA, iNewsDepok.id - Amandel atau tonsil adalah dua kelenjar getah bening yang terletak di belakang tenggorokan. Amandel berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh yang membantu mencegah infeksi. Namun, amandel juga bisa menjadi sumber masalah kesehatan jika mengalami radang atau pembengkakan.
Radang amandel atau tonsilitis adalah kondisi yang umum terjadi, terutama pada anak-anak usia 3-7 tahun. Radang amandel disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang jaringan amandel. Gejala radang amandel antara lain sakit tenggorokan, sulit menelan, demam, bau mulut, dan pembengkakan amandel.
Radang amandel biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, radang amandel bisa menimbulkan komplikasi yang serius, bahkan berujung pada mati batang otak.
Melansir dari alodokter, mati batang otak adalah kondisi di mana seluruh fungsi batang otak berhenti bekerja. Batang otak adalah bagian otak yang mengatur fungsi vital tubuh seperti pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah. Jika batang otak mati, maka seluruh tubuh tidak dapat berfungsi lagi.
Salah satu penyebab mati batang otak adalah pendarahan di tenggorokan akibat operasi amandel. Operasi amandel adalah tindakan medis untuk mengangkat amandel yang bermasalah. Operasi ini biasanya dilakukan jika radang amandel sering kambuh atau menyebabkan gangguan pernapasan.
Operasi amandel memiliki resiko pendarahan di tenggorokan karena adanya pembuluh darah yang pecah saat proses pengangkatan. Pendarahan ini bisa menyebabkan kehilangan banyak darah dan syok hipovolemik (penurunan volume darah). Akibatnya, aliran darah ke otak menjadi terganggu dan menyebabkan mati batang otak.
Kasus ini pernah terjadi pada seorang anak berusia 7 tahun di Bekasi yang meninggal dunia setelah operasi amandel pada September 2023. Anak tersebut diduga mengalami malapraktik medis karena tidak diberi penjelasan yang jelas oleh pihak rumah sakit tentang kondisi dan penyebab kematian anaknya.
Selain pendarahan di tenggorokan, radang amandel juga bisa menyebabkan mati batang otak jika disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus grup A. Bakteri ini bisa menyebabkan penyakit radang tenggorokan atau strep throat. Jika tidak diobati dengan antibiotik, bakteri ini bisa menyebar ke bagian lain tubuh dan menyebabkan komplikasi seperti abses peritonsiler (nanah di sekitar amandel), demam rematik (peradangan sendi dan jantung), glomerulonefritis (peradangan ginjal), atau nekrotisasi fasitis (infeksi jaringan lunak).
Nekrotisasi fasitis adalah infeksi jaringan lunak yang sangat serius dan berbahaya. Infeksi ini bisa menghancurkan kulit, lemak, otot, saraf, dan pembuluh darah dalam waktu singkat. Jika infeksi ini menyebar ke leher dan kepala, bisa menyebabkan kerusakan pada batang otak dan kematian.
Penting untuk diingat bahwa risiko-risiko ini tergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi kesehatan individu, usia, dan komplikasi potensial selama atau setelah operasi. Oleh karena itu, diskusi mendalam dengan dokter sebelum menjalani operasi amandel sangatlah penting. Dokter akan memberikan penjelasan mendalam mengenai risiko dan manfaat dari prosedur ini dan membantu pasien dan keluarga membuat keputusan yang terinformasi.
Selain itu, penting untuk selalu memantau dan mengelola penyakit radang amandel dengan baik. Radang amandel yang tidak diobati juga dapat memiliki risiko serius terkait sistem kekebalan tubuh dan organ-organ vital, meskipun risiko kematian akibat radang amandel jarang terjadi.
Dalam mengambil keputusan terkait tindakan medis seperti operasi amandel, penting bagi pasien dan keluarganya untuk memahami baik manfaat dan risiko yang terkait. Konsultasi dengan dokter yang kompeten dan diskusi terbuka tentang riwayat kesehatan serta prosedur medis yang direncanakan adalah langkah awal yang bijak dalam menjaga kesehatan dan keselamatan pasien.
Untuk mencegah komplikasi radang amandel yang bisa menyebabkan mati batang otak, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:
- Mengonsumsi obat pereda nyeri dan penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan gejala radang amandel.
- Mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter jika radang amandel disebabkan oleh infeksi bakteri.
- Mengonsumsi banyak air putih untuk menjaga hidrasi tubuh dan mencegah dehidrasi akibat demam atau pendarahan.
- Mengonsumsi makanan lunak dan hangat yang mudah ditelan seperti sup, bubur, atau yogurt untuk mengurangi iritasi pada tenggorokan.
- Berkumur dengan air garam hangat untuk membersihkan tenggorokan dari lendir atau nanah.
- Menghindari merokok atau menghirup asap rokok yang bisa memperparah radang amandel.
- Menghindari kontak dengan orang yang sakit atau memiliki gejala infeksi seperti batuk, pilek, atau demam.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin untuk mencegah penularan kuman.
- Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan istirahat yang cukup.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait