JAKARTA – Pemerintah mendorong angkutan bus dan truk untuk menggunakan bahan bakar gas (BBG).
Dengan konversi BBM ke BBG juga akan didapatkan emisi kendaraan lebih rendah sehingga menjadi lebih ramah lingkungan.
"Ke depan, kita menyadari mobil (berbahan bakar minyak) akan beralih ke listrik dan itu sangat tepat. Tapi belum tentu untuk kendaraan-kendaraan besar karena membutuhkan baterai yang besar. Jadi kami menawarkan bahan bakar dengan harga yang murah," jelas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, Jumat (21/1/2022).
BACA JUGA:
Soal Landasan Sosiologis Naskah Akademik IKN, Pakar: Sebagai Sosiolog, Saya Sangat Tersinggung
Kementerian ESDM akan berkoordinasi dengan berbagai kementerian seperti Perindustrian, Tenaga Kerja dan Perhubungan. Dalam BBG ini, Ditjen Migas berperan menyiapkan pasokan. Ada juga bagian (fungsi) lain dari Kemenperin, Kemenhub dan Kemenaker.
Mengingat truk-truk dan bus biasanya melalui jalur atau rute yang rutin, untuk menjamin ketersediaan pasokan BBG, Pemerintah berencana akan membangun SPBG di jalur-jalur yang dilalui oleh kendaraan-kendaraan tersebut.
Editor : Ikawati
Artikel Terkait