BANDUNG, iNewsDepok.id - Sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian dan kehidupan rakyat Indonesia. Pertanian sebagai kebutuhan mendasar, tidak boleh mati.
Dari tangan para petani, penyuluh dan insan pertanian lainnya, pertanian menjadi hebat dan luar biasa. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, tantangan pangan tahun 2023 dinilai semakin sulit.
"Untuk itu, saya mengajak semua insan pertanian aktif mengantisipasinya melalui strategi mitigasi dan adaptasi serta lakukan kolaborasi antara pusat, daerah, perbankan dan para stakeholder yang lain dalam rangka menyikapi ancaman krisis pangan dan mengembangkan pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim," kata Syahrul, seperti dikutip, Rabu (13/9/2023).
"Perkuat kolaborasi kita juga dengan digital system dan sistem pertanian yang maju. Gerakkan setiap kegiatan dan program yang sudah direncanakan. Saya tahu pasti ini tidak mudah karena memerlukan langkah fokus dan pasti ada tantangan, tidak perlu takut, saya siap backup," imbuh Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, didampingi Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Ajat Jatnika, melakukan silaturahmi dengan petani desa milenial, pengelola P4S, Ketua DPW Perhiptani Provinsi Jawa Barat, Ketua DPP Perhiptani Kabupaten Bandung, dan penyuluh pertanian, Jumat (8/9/2023) lalu.
Silaturahmi dilaksanakan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Bumi Mazarie.
Ketua DPD Perhiptani Kabupaten Bandung, Ferry, di awal pertemuan memberikan penjelasan tentang kondisi penyuluhan pertanian di Kabupaten Bandung dan kegiatan Perhiptani yang dilakukan selama ini.
“Jumlah penyuluh pertanian sebanyak 167 orang terdiri dari PNS dan P3K, Penyuluh Pertanian TBPP dan TBPP daerah, penyuluh pertanian swadaya sebanyak 150 orang yang membina 280 desa dengan potensi pertanian lengkap mulai dari sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan,” kata Ferry.
Kepala BPPSDMP melakukan dialog dengan seluruh insan pertanian yang hadir. Berbagai capaian dan permasalahan yang dihadapi penyuluh pertanian, petani, pengelola P4S diungkapkan. Kepala BPPSDMP memberikan arahan.
“Tugas BPPSDMP melakukan pendampingan bagi petani, petani milenial, P4S, penyuluh pertanian dan perhiptani,” tuturnya lagi.
Kepala Badan menjelaskan pada bulan Oktober 2023 rencana ada kegiatan Tani on Stage di Bogor.
“Saya minta semua insan pertanian aktif di kegiatan ini, karena banyak kegiatan yang akan mengakomodir dan mengkoordinasikan kegiatan yang menunjang program Kementan, salah satunya membuka peluang ekspor dengan mempertemukan petani dengan berbagai offtaker untuk membuka peluang ekspor.” ujarnya.
Sekretaris Forum Komunikasi P4S Jawa Barat, Udin Syafrudin, melaporkan keragaman jumlah P4S dan kegiatan yang dilakukan P4S untuk peningkatan kompetensi SDM pertanian.
Jumlah P4S di Jawa Barat sebanyak 331 P4S tersebar di seluruh kabupaten di Jawa Barat.
Ketua P4S Bumi Mazarie yang juga seorang petani milenial, Nasrul, memberikan penjelasan aktivitas pemagangan dan usaha tani yang dilakukan. Usaha taninya lengkap dari pembibitan hingga pengolahan hasil pertanian komoditas ubi jalar. Pembinaan yang dilakukan di Kecamatan Arjasari dan Baleendah sebanyak 13 kelompok tani.
Pemagangan terbuka untuk siswa dan mahasiswa seperti, UNPAD, UNINUS, UNPAS dengan subyek magang tentang budidaya dan pengolahan ubi jalar.
Menutup kegiatan, Kepala BPPSDMP menyampaikan motivasinya kepada seluruh yang hadir.
"SDM menjadi faktor utama pengungkit produktivitas di bidang pertanian. SDM pertanian berperan dalam pembangunan pertanian. Tetap semangat, karena SDM Pertanian memberikan kontribusi paling besar dalam peningkatkan produksi dan produktivitas,” tegasnya. (*)
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait