YOGYAKARTA, iNewsDepok.id – Sembuh dari stroke, warga Bekasi Jawa Barat, Komaruddin Rachmat (69 tahun) senang bukan kepalang. Sebagai rasa syukur ia melakukan long march jalan kaki dari Yogyakarta ke Bandung sepanjang 403 kilometer untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-78.
Jalan kaki dari Yogyakarta ke Bandung ini sangat monumental karena Komar, sapaannya, menapaki jejak pasukan Divisi Siliwangi dalam Perang Kemerdekaan melawan Belanda tahun 1949. Saat itu Pasukan Divisi Siliwangi kembali ke Bandung dari Yogyakarta untuk melancarkan perang semesta.
Perjalanan long march Komar dari Yogyakarta ke Bandung dimulai hari ini, Sabtu (5/8/2023). Meski usianya sudah tergolong lanjut usia, 69 tahun, tak menghalangi niat Komar untuk merayakan kesembuhannya sekaligus merayakan HUT Kemerdekaan RI dan long march pasukan Divisi Siliwangi.
”Ini untuk mengingatkan perjuangan para pahlawan dari Divisi Siliwangi dalam mempertahankan kemerdekaan, mereka dulu jalan kaki di tengah serangan pasukan Belanda untuk kembali ke Bandung dari Yogyakarta,” kata Komar.
Komar mengenakan pakaian merah dan dilapisi kain putih yang menggelantung di dadanya. Kain putih bertuliskan: Stroker Jalan Kaki Yogya-Bandung, 5-26 Agustus 2023, Dirgahayu RI-78.
Rute long march Komar mengikuti rute long march Divisi Siliwangi tahun 1949 dengan melintasi Yogyakarta, Kulonprogo, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Cilacap, Kota Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, dan finish di Bandung.
Perjalanan long march dimulai dari dari Sanggar Yastroki (Yayasan Stroke Indonesia) Yogyakarta yang berada di Embung Tambakboyo, Sleman, pukul 07.00 WIB. Pelepasan dipimpin Ketua Umum Yastroki Mayjen TNI (Purn) Dr dr Tugas Ratmono Sp.S, MARS, MH dan anggota pembina Yastroki Prof Dr dr Teguh Ranakusuma yang didampingi ratusan stroker (penyintas stroke).
Komar juga menyatakan misinya dengan long march 403 km adalah untuk memberikan semangat bagi orang yang terserang stroke untuk sembuh.
”Harus selalu semangat agar sembuh seperti saya,” kata Komar.
Komar menceritakan perjuangannya untuk sembuh tak mudah. Ia terserang stroke pada 16 September 2012 ketika berusia 58 tahun dengan pecahnya pembuluh darah di otak.
Akibatnya seluruh bagian kiri tubuhnya lumpuh, mulut dan bahunya miring ekstrim. ”Perjuangan saya untuk sembuh benar-benar berat. Kesembuhan ini saya tunjukkan dengan mampu jalan kaki sejauh ratusan kilometer,” jelas Komar berapi-api.
Komar yakin jika orang-orang yang terkena stroke bersemangat seperti dirinya, semuanya akan sembuh.
Dr Tugas Sebut Stroke Bisa Sembuh
Ketua Umum Yastroki Mayjen TNI (Purn) Dr dr Tugas Ratmono Sp.S, MARS, MH yang melepas Komar dalam long march ini, menyatakan semangat Komar perlu ditiru orang yang terserang stroke.
”Stroke itu bisa sembuh, tirulah Komar ini yang selalu bersemangat pantang menyerah,” kata dr Tugas Ratmono.
Mantan Kepala Pusat Kesehatan TNI mengakui perjuangan untuk sembuh dari stroke memang berat karena membutuhkan waktu bertahun-tahun. Namun perjuangan yang tak kenal lelah akan diganjar dengan kesembuhan.
”Orang kalau sudah sembuh dari stroke, ia akan dihinggapi perasaan senang dan rasa syukur yang luar biasa. Ia akan sadar bahwa kesehatan itu adalah nikmat tak terhingga,” terang Mantan Koordinator Rumah Sakit Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.
dr Tugas juga mengimbau pemerintah agar memberikan perlindungan kepada stroker yang terlantar, karena tidak berdaya secara ekonomi dan terasingkan dari lingkungannya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait