Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A, Imam Besar Masjid Istiqlal, menerangkan, “Islam menganjurkan umatnya untuk tidak berlebihan, termasuk dalam memanfaatkan air. Contohnya dalam berwudhu, Rasulullah mengajarkan untuk berwudhu dengan sangat hemat, yaitu sebanyak 1 mud saja atau setara dengan cakupan dua telapak tangan dewasa dalam 1 kali wudhu. Tentunya ajaran ini semakin relevan dengan kondisi krisis air bersih seperti sekarang. Oleh karena itu, teladan bijak mengelola dan memanfaatkan air sudah selayaknya bermula dari Masjid.”
Untuk itu, berkolaborasi dengan Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, Unilever Indonesia mengimplementasikan pilot project program Water Stewardship pada empat Masjid di wilayah Jadebek, yaitu Masjid Istiqlal, Masjid Arief Rahman Hakim – UI Salemba, Masjid Ukhuwah Islamiyah – UI Depok, dan Masjid Agung At-Tin.
Dr. Hayati menjelaskan, data yang terkumpul dari keempat Masjid ini menunjukkan bahwa rata-rata jumlah volume air yang terbuang jika tidak dimanfaatkan adalah sebanyak 6.000-58.000 liter per hari. Seluruhnya merupakan grey water (air limbah non-industri) yang sangat potensial untuk diolah kembali sebagai bagian dari upaya mengurangi pemborosan penggunaan air bersih.
Sebagai solusi, teknologi water recycling yang bertujuan mengurangi potensi berbahaya dari grey water melalui proses fisika, kimiawi, dan biologis dapat menghasilkan air daur ulang yang aman digunakan untuk berbagai kebutuhan di area Masjid. Pemrosesan dan penggunaan air daur ulang ini juga telah diatur oleh Fatwa MUI nomor 2 tahun 2010 tentang Air Daur Ulang.
“Upaya pengelolaan air lainnya yang dapat dilakukan adalah pemanfaatan air hujan yang biasanya terbuang sia-sia. Melalui sistem Pemanenan Air Hujan yang melibatkan penampungan dan beberapa tahapan filterisasi, air hujan dapat digunakan sebagai air baku dengan atau tanpa pengolahan lebih lanjut, karena relatif lebih bersih,” terang Dr. Hayati.
Berangkat dari ragam solusi ini, maka dukungan yang diberikan program Water Stewardship pada masing-masing Masjid adalah:
• Masjid Arief Rahman Hakim – UI Salemba dan Masjid Ukhuwah Islamiyah – UI Depok: Teknologi water recycling dan sistem Pemanenan Air Hujan
• Masjid Agung At-Tin: Sistem Pemanenan Air Hujan
• Masjid Istiqlal: Karena sudah memiliki teknologi water recycling dan sistem Pemanenan Air Hujan, dukungan untuk Masjid Istiqlal berbentuk unit gerobak listrik pembawa tangki air yang akan mendistribusikan air yang bersumber dari hasil daur ulang dan penampungan air hujan untuk berbagai kebutuhan di lingkungan Masjid
• Selain itu, di setiap Masjid, Unilever Indonesia juga menempatkan materi edukasi hemat air, sehingga berpotensi menjangkau 26.000 jamaah yang beribadah di keempat Masjid setiap harinya
“Insyaa Allah, dukungan ini akan mampu membantu keempat Masjid dalam mengurangi biaya penggunaan air PDAM; menjamin ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari; serta menginspirasi seluruh lapisan masyarakat agar mulai menerapkan perilaku bijak dalam memanfaatkan dan mengelola air,” tutup Nurdiana.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait