WASHINGTON, iNews.id - Seorang pria di Amerika Serikat mengaku panjang penisnya hingga 1,5 inci atau 3,81 cm setelah terinfeksi Covid-19.
"Penis saya telah menyusut pasca terkena Covid-19. Saya seorang pria heteroseksual berusia 30-an,">
Pria itu mengaku tertular Covid-19 pada Juli 2020, dan saat itu dia sedang mengalami gejala berupa disfungsi ereksi.
"Dengan beberapa perawatan medis, secara bertahap menjadi lebih baik, tetapi saya tampaknya memiliki masalah yang bertahan lama. Sebelum saya sakit (penis saya) di atas rata-rata. Tidak besar, tapi pasti lebih besar dari biasanya. Sekarang saya telah kehilangan sekitar 1,5 inci dan menjadi kurang dari rata-rata," keluh pria itu.
Dia menjelaskan, menurut dokter yang merawatnya, masalah penis ini muncul akibat kerusakan vaskular atau pembuluh darah yang disebabkan oleh Covid-19. Kerusakan ini, menurut dokter itu, permanen.
Tak ayal, publik AS pun heboh, tapi benarkah penis menyusut akibat infeksi Covid?
Sejumlah ahli melihat kemungkinan itu dapat terjadi.
Ahli Urologi Charles Welliver menyebut bahwa Covid-19 dapat memengaruhi penis pria, meskipun kondisi ini sangat langka.
"Covid (menyebabka) banyak gejala pernapasan yang menyebabkan banyak kematian, tapi ada juga masalah vaskular yang cukup signifikan yang terjadi pada pria," katanya.
Sebuah studi menunjukkan, beberapa pria mengalami priapisme atau ereksi terus menerus dan disfungsi ereksi setelah terinfeksi Covid-19.
"Ketika pria mengalami disfungsi ereksi, mereka mengalami kekurangan ereksi untuk sementara waktu, dan ketika itu terjadi mereka benar-benar mengalami penyusutan," kata Welliver.
Dikutip dari Euro News, sebuat studi kecil menunjukkan bahwa Covid-19 dapat membuat suplai darah ke alat kelamin berkurang, sehingga mengalami kesulitan ereksi.
Namun, dibutuhkan lebih banyak penelitian lagi untuk membuktikan hubungana antara Covid-19 dengan penyusutan penis.
Editor : Rohman