Dua zat di antaranya dikenal memiliki manfaat kesehatan dan aman, meski tidak terkait dengan penurunan berat badan, sementara 4 zat lainnya hanya memiliki sedikit data atau penelitian mengenai keamanan dan khasiatnya.
Adapun cara kerja diet ice hack, menurut Zeratsy, berdasarkan peran suhu tubuh dan energi yang diperlukan untuk mempertahankan suhu inti tubuh. Ini merupakan bagian dari metabolisme dasar manusia.
Dalam filosofi diet, pengaturan suhu tubuh yang demikian terjadi dengan makan es atau minum air yang sangat dingin dan konsumsi suplemen. Perusahaan suplemen sendiri mengklaim, setiap zat dalam suplemen seharusnya menargetkan suhu tubuh bagian dalam.
Terlepas dari klaim perusahaan, di sisi lain penelitian yang mendukung masih sangat sedikit. Bahkan menurut Zeratsky, tidak ada data yang dapat diandalkan tentang alga emas atau daun drumbstick, serta penelitian mengenai kacang dika sangat minim.
“Kacang dika memiliki efek pencahar dan penurun glukosa darah, tetapi bagi yang minum obat diabetes atau pemulihan operasi sebaiknya tidak mengonsumsi karena dapat menyebabkan kadar glukosa darah rendah,” ujar Zeratsky.
Sementara jeruk bigarade, merupakan nama lain dari jeruk pahit, kata Zeratsky telah diperingatkan karena telah menjadi pengganti ephendra yang saat ini dilarang dalam suplemen.
Dua zat yang aman dalam suplemen tersebut menurut Zeratsky adalah jahe dan kunyit. Meski, data tentan manfaat penurunan berat badan yang diklaim kunyit tidak signifikan secara klinis. Penelitiannya menunjukkan tidak disebutkan tentang efektivitas dari efek yang diklaim jahe pada pendinginan suhu tubuh seseorang.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait