JAKARTA, iNewsDepok.id - Setiap orang berhak untuk sejahtera, hal inilah yang melandasi Moduit, perusahaan teknologi finansial yang menyediakan berbagai pilihan produk investasi, gandeng blu dan Finansialku demi memperluas akses produk wealth management yang terkurasi dan edukatif kepada masyarakat.
PT Moduit Digital Indonesia (Moduit) yang merupakan bagian dari entitas bisnis BCA melalui Central Capital Ventura, berusaha terus memperluas pilihan layanan digital wealth management yang terjangkau, mudah diakses kapan pun, dan dimana pun oleh masyarakat luas.
Salah satunya adalah kolaborasi Moduit dengan blu, aplikasi mobile banking milik BCA Digital yang merupakan bagian dari Grup BCA, sebagai mitra strategis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan investasi yang aman, lengkap, dan terpercaya.
Melalui produk bluInvest pada aplikasi blu, Moduit hadir dengan produk investasi yang terintegrasi dan dapat dipersonalisasi untuk memberikan layanan keuangan yang lebih baik dan sesuai kebutuhan kepada masyarakat.
“Kami akan memberikan produk investasi yang terkurasi berikut personalized advice seputar investasi kepada customer kami yang merupakan nasabah blu. Ini merupakan added value yang kami suguhkan dalam kolaborasi ini,” ujar Stefanus Adi Utomo, Chief Business Officer at Moduit Digital Indonesia pada Rabu, 26 Juli 2023 di Seribu Rasa Restoran, Gunawarman, Jakarta Selatan.
"Dengan pengalaman kami selama 20 tahun melayani, baik nasabah individu maupun korporasi. Kami ingin menjadi gerbang kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Bersama-sama sejahtera melalui manajemen keuangan," kata Stefan.
Menurut Stefan, dalam manajemen keuangan ini, mereka membaginya dalam tiga golongan.
"Golongan pertama adalah masyarakat yang usianya lebih tua, yaitu dengan income 1,8 - 2 M per tahun. Kedua adalah golongan anak muda yang memiliki income di atas 5800 US Dolar atau 80 juta per tahun dengan penghasilan per bulan sekitar 7,5-8 juta, dimana mereka lebih fasih dengan teknologi. Ketiga, golongan pendapatan per tahun di bawah 80 juta. Kami sasar golongan 1 dan 2 karena berdasarkan tesis kami, jika pendapatan belum melebihi 5800 US dolar atau golongan 3, umumnya belum berinvestasi," urai Stefan.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait