SURABAYA, iNews.id - Peresmian Monumen KRI Nanggala 402 di Pangkoramda II Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (15/1/2022) diliputi suasana haru, karena keluarga korban tenggelamnya kapal selam itu di perairan Bali pada April 2021, tak dapat menahan kesedihan.
Monumen itu diresmikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
"Peresmian monumen ini sebagai wujud penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan KRI Nanggala 402 yang gugur di medan tugas demi dharma bakti kepada Ibu Pertiwi,">
Dia berharap kehadiran monumen itu bisa menjadi ruang memori untuk mengingat kepahlawanan para prajurit Hiu Kencana. Hal itu penting untuk menginspirasi semangat juang generasi penerus TNI AL dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Monumen KRI Nanggala 402 di lingkungan Koarmada II juga akan semakin menguatkan identitas Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan, tempat lahirnya para patriot bangsa yang mengabdikan jiwa dan raganya untuk kejayaan bangsa dan negara," imbuhnya.
Yudo memastikan bahwa Monumen KRI Nanggala 402 akan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata sejarah kemaritiman dan wahana pembentukan karakter sebagai bangsa bahari.
Monumen KRI Nanggala dibangun di menyerupai replika KRI Nanggala 402, dan cukup megah.
Ketua panitia pembangunan Monumen KRI Nanggala 402, Laksamana Pertama TNI Supardi, menjelaskan, pembangunan monumen itu dilakukan selama 75 hari, mulai 27 September hingga 10 Desember 2022.
Monumen itu terdiri dari dua bagian, yakni outdoor dan indoor.
Outdoor dalam posisi berlayar dan bertempur persiapan melaksanakan operasi.
Landscape monumen memadukan unsur visual daratan dan perairan yang dikemas secara estetis dan dinamis yang bermakna simbolis wilayah Nusantara. Sedang di Wall of Memorial tertera nama 53 awak KRI Nanggala 402 yang tewas saat kapal selam itu tenggelam.
Indoor menampilkan narasi dan gambar serta infografis yang merepresentasikan jejak pengabdian KRI Nanggala 402, lintasan sejarah kapal selam TNI AL, termasuk foto profil para komandan dari masa ke masa serta profil 53 prajurit KRI Nanggala 402. Selain itu proses evakuasi serta simpati dari dalam dan luar negeri terhadap para pahlawan KRI Nanggala-402 dengan ahli warisnya.
Selama peresmian berlangsung, keluarga para almarhum awak KRI Nanggala 402, terutama para istri dan orang tuanya, tak dapat menahan kesedihan karena mengingat almarhum dan kenangan-kenangan bersamanya. Mereka menangis.
Bahkan, seperti dilansir iNews Jatim, satu di antara mereka pingsan, sehingga dibopong ke ruang medis.
Editor : Rohman
Artikel Terkait