Dalam rekaman, terdengar bahwa uang yang diminta adalah iuran RW setempat. Salah satu pemuda menarik baju pedagang yang berinisial S, sambil menyatakan bahwa uang tersebut adalah iuran keamanan.
Namun, pedagang nasi goreng menolak memberikan uang tersebut dengan alasan telah membayar iuran ke RT setempat.
Situasi semakin tegang ketika salah satu pemuda menarik lengan pedagang dengan sikap agresif dan siap untuk melakukan kekerasan.
Meskipun kesal dengan perlakuan pemuda tersebut, pedagang nasi goreng tetap tenang.
Dalam wawancara di lokasi kejadian, istri pedagang nasi goreng, Euis, mengungkapkan bahwa dua pemuda itu datang untuk meminta uang keamanan atas nama RW. Namun, suaminya tidak memberikan uang karena sudah mengikuti arahan RT setempat yang menyatakan tidak perlu memberikan uang tersebut.
Euis juga mengungkapkan bahwa aksi dua pemuda ini telah sering dilakukan dan telah meresahkan para pedagang. Mereka dipalak dengan dalih untuk iuran keperluan warga, seperti untuk kegiatan pengajian atau minta uang THR sambil membawa kuitansi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait