JAKARTA, iNewsDepok.id - Pengamat politik Jerry Massie menilai laporan dugaan pelecehan seksual verbal AAFS ke Bareskrim Mabes Polri bermuatan politis. Sebab, kejadian tersebut terjadi lebih dari satu tahun lalu.
"Jelas ini bermuatan politis, kenapa baru melaporkan pak SS sekarang," tegas Jerry Massie di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Apalagi, dikatakan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini, laporan kepolisian dibuat sekarang, yang notabene-nya tahun politik. "Kalau tidak ada pesanan, kenapa laporan yuridisnya dibuat sekarang. Tidak pada waktu peristiwa itu terjadi," katanya.
"Saya berharap polisi arif dan bijaksana melihat kasus ini," imbuhnya.
Ia meyakini, kejadian pelaporan serupa tidak hanya terjadi pertama kali ini saja. Sebut saja, beberapa waktu lalu, laporan dugaan pelecehan seksual juga menimpa DB, politisi di Komisi X DPR RI.
"Kasusnya mirip-mirip, kejadian sudah kapan tahu, laporannya baru dibuat sekarang," ungkapnya.
Menurut dia, pada kasus SS ini, ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan. Terutama lawan politik di daerah pilihan (Dapil) yang sama. "Ini masuk kategori black campaign. Banyak lawan politik yang diuntungkan, terutama di dapil yang sama," jelasnya.
"Ya saya bicara politik, dengan laporan ini jelas menjatuhkan nama baik SS, baik secara partai politik atau di dapilnya," imbuhnya.
Sebelumnya, SS anggota DPR Fraksi NasDem dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan pelecehan seksual verbal seorang wanita berinisial AAFS.
Atas laporan tersebut SS angkat bicara. Ia mengatakan, dugaan pelecehan seksual secara verbal yang dimaksud itu berkaitan dengan percakapannya dengan Ammy di WhatsApp sekitar satu tahun lalu.
"Satu tahun lebih yang lalu. Kalau tidak salah kurang lebih di bulan Maret tahun 2022, dan waktu itu dalam suasana bercanda-candaan," katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait