Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) dan organisasi lainnya terus memantau indeks kualitas udara untuk menilai tingkat polutan yang ada di atmosfer. Temuan awal menunjukkan peningkatan partikel halus dan polutan, yang dapat memperburuk masalah pernapasan dan berisiko jangka panjang terhadap kesehatan. Para ahli kesehatan menyarankan penduduk untuk tetap berada di dalam ruangan sebanyak mungkin, memastikan ventilasi yang baik, dan menggunakan penyaring udara untuk mengurangi efek asap.
Selain itu, para ahli meteorologi dan ilmuwan iklim sedang mempelajari kondisi atmosfer yang unik yang berkontribusi pada warna kuning yang tidak biasa di langit. Meskipun mekanisme tepat di balik pewarnaan ini kompleks, diyakini bahwa ini adalah hasil dari interaksi antara partikel asap dan sinar matahari, yang menyebabkan penyebaran panjang gelombang cahaya yang lebih pendek dan meninggalkan warna dominan kuning.
Sementara New York pernah mengalami peristiwa asap dari kebakaran hutan jauh di masa lalu, durasi dan intensitas peristiwa ini telah meningkatkan kekhawatiran.
Tidak ada yang tahu kapan langit di New York akan kembali normal. Namun, pihak terkait sedang bekerja keras untuk memperbaiki kualitas udara dan menghentikan kebakaran hutan di Kanada.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait