Dengan Probiotik, Reisa Broto Asmoro Berhasil Redakan Gejala Alergi Hingga Kejang pada sang Anak

Novi
Ki-Ka: Derrick Sukamto (Vice President PT. Interbat), Isabelle Ducellier (CEO BioGaia), Reisa Broto Asmoro (Brand Ambassador Interlac), dan Mohamad Nurhadi (Head of Marketing Interbat Consumer Healthcare). Foto: Ist

JAKARTA, iNewsDepok.id - Reisa Broto Asmoro, ibu dua anak yang juga berprofesi sebagai seorang dokter ini, awalnya tak mengira bahwa anak pertamanya mengalami alergi.

"Waktu itu anak pertama saya mengalami kejang-kejang. Saya cek ke dokter sampai ke profesor, tidak apa-apa,” ucap Reisa bercerita di sela-sela acara Talkshow Interlac "Memilih Suplemen Probiotik yang Tepat untuk Seluruh Keluarga" di The Westin Hotel Jakarta pada Selasa, 23 Mei 2023. 

Setelah dipikir-pikir, timbul kecurigaan bahwa sang anak mengalami alergi karena gejala kejang muncul sehari setelah Reisa mengonsumsi makanan seperti seafood misalnya, karena saat itu sang anak masih ASI.

Ternyata, gejala alergi yang dialami sang anak tidak hanya merah-merah tapi hingga menyebabkan kejang-kejang.

Reisa pun kemudian melakukan eliminasi makanan dan memberikan suplemen probiotik (bakteri baik) pada sang anak dan bersyukur kejang-kejangnya hilang.

Berdasarkan pengalaman anak pertamanya, Reisa kini pun juga memberikan suplemen probiotik pada anaknya yang nomor dua karena juga mengalami alergi. Dan Reisa bersyukur anaknya yang nomor dua tidak sampai mengalami kejang-kejang seperti sang kakak.

Diungkapkan Derrick Sukamto, Vice President PT. Interbat, tubuh manusia itu sebenarnya sebagian besar terdiri dari bakteri.

"Sel bakteri jumlahnya 10 kali lipat lebih banyak dari sel tubuh manusia itu sendiri sehingga sebagian besar tubuh kita adalah bakteri. Tubuh yang sehat adalah tubuh dimana kerja sinergis terjalin baik antara sel bakteri dengan sel tubuh. Namun kenyataannya, kerja sinergis ini dapat terganggu karena gaya hidup instan yang membuat berkurangnya bakteri baik sehingga fungsi tubuh dan imunitas terganggu," papar Derrick.

Menurut Derrick, peran krusial bakteri baik sudah dimulai sejak momen kelahiran anak dimana anak yang terlahir secara normal sudah terpapar bakteri baik melalui jalan lahir Ibu. Namun berdasarkan data terkini, sebanyak 31 persen anak terlahir melalui operasi caesar. 

"Oleh karena itu, mengonsumsi suplemen probiotik juga bermanfaat untuk bayi yang lahir dengan metode caesar," kata Derrick.

Ditambahkan Derrick, mereka sudah melakukan uji klinis dimana anak-anak yang lahir dengan metode caesar diberikan suplemen probiotik Interlac selama dua minggu. "Hasilnya, mikrobiota usus anak-anak tersebut menyerupai saluran jalan lahir Ibu dan anak-anak yang terlahir secara normal," tandas Derrick.

Tak hanya untuk bayi baru lahir, Probiotik juga dibutuhkan anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia. 

Tapi lagi-lagi, tidak semua suplemen probiotik aman dan cocok untuk dikonsumsi semua usia. “Itulah mengapa masyarakat perlu kritis dan memahami suplemen probiotik apa yang tepat untuk mereka konsumsi,” kata Reisa.

“Salah satu tanda suplemen probiotik yang tepat adalah jika suplemen probiotik tersebut teruji klinis dan aman dikonsumsi segala usia, mulai dari bayi yang baru lahir hingga lansia,” katanya lagi.

Untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia akan suplemen probiotik yang tepat manfaat, terjamin keamanannya, serta teruji klinis, Interlac telah hadir di Indonesia sejak 2012.

Interlac merupakan produk hasil kerja sama PT Interbat dengan BioGaia, salah satu perusahaan probiotik terbesar di dunia asal Swedia yang juga dikenal sebagai World Leader in Probiotics.

Produk suplemen probiotik ini menggunakan strain-strain Lactobacillus reuteri yang telah dipatenkan, teruji klinis, serta memenuhi syarat probiotik dari WHO.

Strain Lactobacillus reuteri yang terkandung dalam Interlac telah teruji klinis mendukung pemulihan dari berbagai gangguan kesehatan seperti diare, konstipasi, kolik, dispepsia, infeksi saluran napas, imunitas, dan lain-lain.

“Strain Lactobacillus reuteri ini adalah strain berpaten dengan uji klinik terbanyak di dunia. Di seluruh dunia, sampai Desember 2022, strain Lactobacillus reuteri yang digunakan Interlac sudah didukung 258 uji klinis pada lebih dari 21.000 partisipan,” jelas Isabelle Ducellier, CEO BioGaia.

“Varian suplemen probiotik Interlac juga bermacam-macam. Ada drops, sachet, tablet kunyah, dan tablet hisap, dapat dipilih sesuai umur dan kebutuhan," sebut Derrick. 

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network