DEPOK, iNewsDepok.id - Berdasarkan data Sistem Informasi HIV dan Aids (SIHA) Kementerian Kesehatan RI, kasus sifilis di Daerah Istimewa Yogyakarta grafik kasus sifilis mengalami peningkatan.
Pada tahun 2020 hanya sebanyak 67 kasus. Tahun 2021, naik sebanyak 74 kasus menjadi 141 kasus. Pada tahun 2022, kenaikannya lebih banyak lagi, yakni sebanyak 192 kasus, sehingga kasus sifilis yang tercatat di DIY pada 2022 ada sebanyak 333 kasus.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Setyarini Hestu Lestari, mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir, penderita sifilis di DIY didominasi oleh kelompok laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki.
“Dilihat dari faktor risikonya dari tahun 2020-2021 terjadi peningkatan pada kelompok LSL atau lelaki seks lelaki,” kata Setyarini Hestu Lestari dalam pernyaannya, Kamis (18/5).
Selain kelompok lelaki seks lelaki, beberapa kelompok lain menurutnya juga memiliki risiko tinggi tertular sifilis. Beberapa kelompok tersebut di antaranya wanita pekerja seksual (WPS), pelanggan pekerja seksual, pasangan berisiko tinggi, serta waria.
Ia pun mengatakan kelompok - kelompok itulah yang sangat rentan tertular dan menderita penyakit sifilis selain kelompok lelaki seks lelaki (LSL).
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait