Pensiunan Tentara Israel Kembalikan Kunci Gerbang Masjid Al Aqsa Setelah 56 Tahun Dicurinya

Muhaimin/Rivo
Pensiunan tentara Israel, Yair Barack telah mengembalikan kunci gerbang Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur setelah mencurinya 56 tahun yang lalu. Foto: Iqna

YERUSALEM, iNewsDepok.id - Pensiunan tentara Israel, Yair Barack telah mengembalikan kunci gerbang Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur setelah mencurinya 56 tahun yang lalu. Departemen Wakaf Islam di Yerusalem telah merilis sebuah video yang menunjukkan Sheikh Azzam Al-Khatib, direktur jenderal Departemen Wakaf Islam, menerima kunci tersebut dari mantan tentara Israel yang diidentifikasi sebagai Yair Barack.

Pengembalian kunci tersebut dilakukan pada hari Kamis pekan lalu. Dalam video tersebut, Barack menyatakan bahwa dia adalah bagian dari batalion Israel yang berperang di front Yerusalem Timur, dan menambahkan bahwa banyak rekannya yang tewas selama pertempuran pada tahun 1967.

"Saya tiba di Gerbang Al-Mughrabi (di koridor barat Masjid Al-Aqsa)... dan saat saya melihat ke sisi kiri, saya menemukan sebuah kunci. Saya tidak tahu mengapa saya meletakkan tangan saya di atasnya dan mengambilnya," katanya dalam video tersebut, seperti dikutip dari Anadolu Agency pada Senin (22/5/2023).

"Saya meletakkan kunci tersebut di saku saya, dan sejak saat itu, saya memilikinya," ujarnya. Barack mengungkapkan bahwa setelah 40 atau 50 tahun, ia mulai merasa tidak nyaman karena kunci tersebut masih bersamanya.

"Hanya karena saya mencurinya, maka sekarang saya memutuskan untuk mengembalikannya," kata Barack.

"Sekarang saya di sini. Saya mengembalikan kunci yang telah saya curi. Saya mengembalikannya kepada pemiliknya... dan inilah yang seharusnya dilakukan oleh Israel – untuk mengembalikan tanah, hak, rasa hormat, kemerdekaan, kebebasan, dan keamanan kepada rakyat Palestina," jelasnya.

Barack menyatakan bahwa setelah mengembalikan kunci tersebut, ia merasa telah melakukan tindakan yang benar.

Penyerahan kunci tersebut terjadi saat para pemukim Israel, bersama dengan sejumlah pejabat Israel, mengikuti pawai bendera untuk merayakan pendudukan mereka di Yerusalem Timur pada tahun 1967.

Menyikapi pawai yang kontroversial tersebut, dia mengungkapkan bahwa itu adalah salah satu hari terburuk dalam setahun bagi dirinya, dan telah lama berhenti merayakan "hari bendera".

Pawai Bendera diadakan setiap tahun oleh pemukim Israel untuk memperingati apa yang mereka sebut sebagai penyatuan Yerusalem, merujuk pada pendudukan Israel atas kota tersebut pada tahun 1967.

"Saya adalah bagian dari peristiwa itu pada hari itu. Saya berharap saya tidak pernah melakukannya, yaitu menduduki Yerusalem," katanya. Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Rezim Zionis kemudian menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network