DEPOK, iNewsDepok.id - Inilah asal usul sirup, yang ternyata berawal dari rebusan getah maple. Sirup menjadi salah satu minuman lezat yang sangat disukai masyarakat, banyak dikonsumsi saat berbuka puasa maupun Lebaran.
Saat ini sirup dibuat dari gula dan air yang biasanya diminum sebagai pelepas rasa dahaga saat berbuka puasa ataupun cuaca terik. Ada berbagai macam rasa sirup yang disukai, yang mayoritas memiliki rasa buah-buahan, seperti jeruk, melon, leci, anggur, cocopandan, dan lain-lain.
Lantas seperti apa asal-usul sirup? Berikut penjelasan asal usul sirup, seperti dirangkum dari berbagai sumber, pada Senin (10/4/2023):
Pembuatan sirup maple dari getah pohon maple sangat melegenda. Jauh sebelum orang Eropa tiba di Amerika utara, penduduk asli Amerika memulai praktik ini.
Meski demikian, tidak diketahui secara pasti suku penduduk asli Amerika apa yang pertama kali menemukan sirup dari getah maple ini.
Ada beberapa cerita mengenai asal mula pembuatan sirup maple ini. Salah satunya yang diceritakan kembali dalam edisi April 1896 - The Atlhantic Monthly, yang menceritakan tentang seorang wanita bernama Moqua.
Dikisahkan perempuan tersebut sedang memasak rusa untuk sang suami, Woksis, namun airnya habis. Kemudian perempuan tersebut mengganti airnya kembali dengan getah maple. Getah yang direbus itu kemudian membentuk sirup.
Kisah lainnya, pada tahun 1724, penduduk asli Amerika mengumpulkan getah kemudian memasaknya menjadi sirup mapel dalam panci raksasa. Dengan metode pemotongan bentuk V ke dalam kulit pohon maple dan menempatkan di pangkal pohon.
Lantas bagaimana sejarah sirup hingga masuk ke Indonesia? Di Indonesia, sirup merupakan bagian dari gaya hidup dari orang Belanda, yang diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia sejak masa penjajahan.
Pabrik sirup pertama Indonesia telah ada sejak tahun 1923. Nama pabrik itu adalah Sirup Siropen Telasih yang berlokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang didirikan oleh J.C. Van Drongelen, yang kemudian beberapa kali berpindah tangan.
Pada tahun 2002 masuk PT Pabrik Es Wira Jatim yang merupakan holding company dari PT Panca Wira Usaha Jawa Timur.
Pada masa itu, sirup hanya bisa dinikmati kalangan pedagang dan saudagar yang menjadi mitra bisnis Belanda. Saat itu, hanya kalangan pedagang dan saudagar yang menjadi mitra bisnis Belanda yang bisa menikmati sirup.
Sirup masa itu juga hanya bisa dikonsumsi oleh kalangan menengah atas dan tamu kehormatan Belanda. Berbeda dengan saat ini, yang mana sirup bisa dinikmati oleh siapapun.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait
