Korban Pembunuhan Berantai di Banjarnegara Ada 11 Orang, Sebagian Korban Dikubur di Lubang Yang Sama
BANJARNEGARA, iNewsDepok.id - Polres Banjarnegara mengungkap sejumlah fakta kasus pembunuhan berantai dukun pengganda uang berinisial TH alias Mbah Slamet (45) yang menggemparkan warga Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dalam aksinya, Mbah Slamet membunuh sekira 11 korban yang dikuburkan di kebun miliknya.
Aksi Mbah Slamet tergolong sadis. Jumlah korban yang dibunuh pun sangat mengejutkan karena mencapai 11 orang dan diduga masih ada korban lainnya.
Awal mula kasus ini berkat adanya laporan salah satu keluarga korban kekejaman Mbah Slamet.
Atas dasar laporan GE, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan hingga akhirnya menemukan jasad PO terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada hari Sabtu (1/4/2023).
Informasi yang dihimpun dari sejumlah sukarelawan, sebanyak 11 mayat berhasil dievakuasi dalam penggalian tanah yang dilakukan pada hari Senin (3/4/2023). Kepada polisi, Tohari alias Mbah Slamet mengaku telah membunuh lebih dari satu orang. Kasus tersebut kini terus didalami petugas guna mencari adanya kemungkinan korban lain.
Sebanyak 11 korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang Mbah Slamet di antaranya terkubur dalam satu lubang pada sebidang kebun milik tersangka di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Kondisi para korban pembunuhan dukun pengganda uang di Kabupaten Banjarnegara Slamet Tohari sangat mengerikan. Para korban dikubur di kebun milik pelaku dengan kondisi hanya kerangka dan beberapa siswa bagian tubuh lainnya.
Polisi menemukan kerangka manusia dan jasad setengah utuh yang dimasukkan ke dalam 10 kantong jenazah. Jenazah rata-rata ditemukan di kedalaman tak lebih dari 1 meter. Bahkan ada satu lubang yang berisi dua jenazah manusia.
Sebelumnya, pelaku digelandang polisi guna menunjukkan lokasi para korban dikubur. Saat di kebun milik yang bersangkutan, banyak gundukan tanah berisi mayat para korban.
Setelah dievakuasi dari lokasi penguburan, mayat-mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Hj Lasmanah Banjarnegara untuk dilakukan identifikasi.
Tersangka Mbah Slamet ditangkap tanpa perlawanan beberapa jam sebelum penemuan mayat yakni tepatnya Minggu (2/4/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.
Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengakui bahwa sebelumnya pernah melakukan pembunuhan dengan cara diracun terhadap salah seorang pasien penggandaan uang.
"Mengetahui pengakuan atau keterangan dari tersangka, selanjutnya tim Sat Reskrim Polres Banjarnegara berangkat menuju TKP dan melakukan penggalian, setelah dilakukan penggalian, ternyata benar ditemukan sesosok mayat laki-laki yang selanjutnya tim Sat Reskrim Polres Banjarnegara melakukan evakuasi terhadap jenazah korban ke RSUD Banjarnegara untuk dilakukan autopsi," ungkap Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Senin (3/4/2023).
Motif pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet, hampir sama dengan kasus 'serial killer' di Bekasi beberapa waktu lalu. Tersangka merasa kesal, ditagih janji oleh para korbannya.
Saat ini, ST (45) dukun pengganda uang dan BS asistennya ditahan Polres Banjarnegara.
Hendri menambahkan, saat ini polisi terus melakukan pengembangan untuk mencari kemungkinan adanya korban lain. Pelaku dijerat dengan pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati.
"Ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun," ujar Hendri.
Editor : M Mahfud
Pembunuhan berantai Banjarnegara Depok iNews Polres Banjarnegara Mbah Slamet Slamet Tohari Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah Desa Balun Kecamatan Wanayasa dukun pengganda uang RSUD Hj Lasmanah Banjarnegara Sat Reskrim Polres Banjarnegara Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto RSUD Banjarnegara serial Killer
Artikel Terkait