JAKARTA, iNewsDepok.id – Pemeliharaan bangunan, fasilitas, dan objek bersejarah oleh Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) sebagian besar bergantung pada dana dari pihak internal pengurus yang merupakan keturunan 150 budak Chastelein. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Bidang Sejarah Kepengurusan YLCC, Boy Loen, saat ditemui tim iNews Depok pada Kamis (9/2/2023).
“Ya, kita biayain sendiri. Kita mandiri, kok. Pemeliharaan ini dari kantong sendiri,” ujarnya.
Selain menggunakan dana secara mandiri, YLCC turut menerima donasi dari komunitas dan wisatawan yang berkunjung. Boy menjelaskan bahwa melalui media sosial, calon wisatawan lokal dari kota-kota lain seperti Jakarta dan Bogor menggalang dana untuk mengadakan kegiatan napak tilas Depok.
Xelby Loen, bendahara YLCC, menyebutkan sejumlah donatur lain, di antaranya SMP dan SMA Kasih Depok, SMK Pemuda Depok, serta dana BOS dari pemerintah.
“Penghasilan kita paling besar memang dari sekolah. Karena memang kita membutuhkan dana pemeliharaan, perlu itu. Setidaknya ada kontribusi,” kata Xelby.
Persoalan dana yang dihadapi oleh YLCC diduga merupakan salah satu alasan belum rampungnya pemugaran tugu Cornelis Chastelein hingga kini. Monumen bersejarah tersebut ditempatkan di halaman depan Rumah Sakit Harapan Depok yang telah berhenti beroperasi sejak akhir Maret 2022.
Namun terlepas dari sumber dana yang diterima oleh Yayasan, Boy berharap revitalisasi di kawasan heritage Depok Lama segera terwujud agar dapat dijadikan sebagai lokasi wisata sejarah.
“Harapan saya yang pasti yayasan ini harus tetap ada, tetap menjadi pemersatu Kaum Depok, dan mitra dari pemerintah setempat.”
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
