JAKARTA, iNewsDepok.id - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, telah memperingatkan pada Senin (6/2/2023) bahwa eskalasi lebih lanjut dalam konflik Rusia-Ukraina dapat berarti dunia sedang menuju perang yang lebih luas.
“Saya khawatir dunia tidak berjalan sambil tidur menuju perang yang lebih luas. Saya khawatir dunia menuju ke sana dengan mata terbuka lebar," katanya dalam pidato di hadapan majelis umum PBB.
Pidato tersebut tidak hanya berfokus pada serangan Rusia, tetapi juga ancaman perang nuklir, krisis iklim, kemiskinan ekstrem, dan bentuk-bentuk diskriminasi yang bertambah parah di berbagai belahan dunia.
Daftar teratas adalah perang Rusia di Ukraina, yang mendekati peringatan satu tahunnya.
"Prospek perdamaian terus berkurang. Peluang eskalasi lebih lanjut dan pertumpahan darah terus meningkat,” katanya.
Guterres merujuk ancaman lain terhadap perdamaian, seperti situasi di Timur Tengah, di mana solusi dua negara antara Palestina dan Israel menjadi semakin jauh; di Afghanistan, di mana hak-hak perempuan diinjak-injak; di Sahel, di mana ketidakamanan meningkat; di Myanmar, yang menghadapi siklus baru kekerasan dan represi, dan di Haiti, di mana kekerasan geng menyandera seluruh negara.
“Jika setiap negara memenuhi kewajibannya berdasarkan piagam (PBB), hak atas perdamaian akan terjamin."
Secara lebih luas, Guterres mengecam kurangnya visi strategis dan bias pembuat keputusan politik dan bisnis terhadap jangka pendek.
Ia menekankan tindak penanggulangan harus didasarkan pada Piagam PBB, dokumen pendirian Organisasi, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang akan menginjak usia 75 tahun.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait