Prediksi Serangan Rusia di Awal Tahun: Kuasai Donbass atau Seluruh Ukraina

Benedict J. C. Pietersz
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengancam akan menurunkan RS-28 Sarmat, Zircon, dan Avangard dalam babak perang baru di Ukraina. Ketiga senjata tersebut mampu membawa hulu ledak nuklir. Foto: Financial Times

JAKARTA, iNewsDepok.id - Rusia diprediksi akan melakukan serangan baru di Ukraina awal tahun depan. Media Swiss, Neue Zuercher Zeitung, mengklaim bahwa tujuan Moskow dapat berkisar dari merebut seluruh wilayah Donbass hingga menguasai Ukraina secara keseluruhan. Kepemimpinan Rusia disebut bertekad melanjutkan kampanye militernya terhadap Ukraina pada tahun 2023 dan 2024. 

Melansir dari Russia Today, outlet media Swiss menyebut bahwa dugaan ini merupakan analisa intelijen kementerian pertahanan Jerman dalam laporan internal mereka yang berjudul “Opsi strategis-militer Rusia untuk tindakan dalam perang Ukraina untuk tahun 2023.” 

Laporan itu mempertimbangkan dua skenario. Yang pertama memprediksi bahwa Rusia berfokus menaklukkan seluruh wilayah Donbass. Rencananya, serangan ini diperkirakan akan dimulai pada April 2023, dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko secara bersamaan mengerahkan pasukannya sendiri di dekat perbatasan utara Ukraina. 

Sementara pasukan Minsk tidak mungkin benar-benar bergerak ke Ukraina, manuver ini memastikan bahwa Kiev tidak akan dapat menggunakan semua militernya untuk melawan serangan Rusia di Donbass. Jika rencana Rusia berhasil, Kremlin akan membangun pertahanan yang dibentengi di wilayah tersebut. Setiap upaya Ukraina untuk merebut kembali Donbass akan menyebabkan kerugian besar bagi Kiev. 

Kemudian, Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengusulkan pembicaraan damai sambil secara aktif mengirim sinyal ke komunitas internasional dan media bahwa Moskow siap untuk dialog.

Skenario kedua disebut kecil kemungkinannya, yaitu penaklukan seluruh Ukraina. Menurut prediksi militer Jerman, pasukan Rusia akan menyerang di selatan dari Donbass, sementara sekitar 70.000 tentara Belarusia akan melintasi perbatasan Ukraina di utara dan berbaris di Kiev. 

Skenario ini menduga militer Moskow bertujuan mengamankan perbatasan Ukraina dengan Polandia untuk menghentikan aliran senjata Barat dan merebut wilayah Transnistria yang memisahkan diri dari Moldova. 

Untuk menjalankan skenario ini, Rusia perlu mendeklarasikan mobilisasi total. Namun, militer Jerman menyebut bahwa skenario ini agak tidak mungkin, karena alasan politik internal. 

Media Swiss lalu menuding bahwa terlepas dari skenario mana yang dipilih Moskow untuk dikejar, Moskow akan terus menargetkan jaringan listrik dan infrastruktur penting guna melelahkan keinginan rakyat Ukraina untuk melawan dan melepaskan arus migran lebih lanjut ke Uni Eropa.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network