Digelontor Banyak Bantuan Senjata, Presiden Ukraina Merasa Belum Cukup

Benedict J. C. Pietersz
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakhiri pidatonya di Gedung Putih dengan memberikan bendera Ukraina yang telah ditandatangani oleh anggota pasukan di kota Bakhmut. Foto: Istimewa

JAKARTA, iNewsDepok.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri pertemuan khusus yang dijadwalkan di Gedung Putih pada Kamis (22/12/2022) pukul 20.00 waktu Washington. Dalam pidatonya yang berbahasa Inggris, Zelensky berterima kasih atas seluruh bantuan yang telah diterimanya dan mengklaim bahwa Ukraina, Eropa, dan Amerika Serikat telah memenangkan perang melawan Rusia.

“Tirani Rusia telah kehilangan kendali atas kita,” katanya.

Zelensky mengakui bahwa Rusia memiliki lebih banyak keuntungan dari segi artileri, amunisi, misil, dan pesawat dari Ukraina. Meskipun dinas pertahanan Ukraina tetap berdiri di tengah serangan misil dan drone Rusia-Iran, ia menekankan bahwa angkatan bersenjatanya tetap kalah jumlah dan persenjataan.

“Kami memiliki artileri, ya. Terima kasih. Kami memilikinya. Apakah itu cukup? Sejujurnya, tidak juga,” katanya.

Selain menyampaikan pengalamannya mendatangi garis depan pertempuran di kota Bakhmut, Zelensky menyamakan Rusia dengan pasukan Nazi yang menyerang saat natal tahun 1944. Ia lebih lanjut menyebut aneksasi oleh Rusia sebagai aksi genosida, kriminal, dan terorisme.

Sambil tetap yakin bahwa Pertempuran Bakhmut akan dimenangkan oleh Ukraina, Zelensky mengajak sekutu-sekutu Barat untuk menghentikan Rusia sebelum Putin memutuskan menyerang lebih jauh. Ia menilai bahwa menunggu terciptanya kesepakatan perdamaian dengan Rusia adalah tindakan naif.

Zelensky mengakhiri pidato bersejarah itu dengan memberikan bendera Ukraina kepada Wakil Presiden Kamala Harris dan Ketua DPR Nancy Pelosi, memenuhi janjinya terhadap pasukan Ukraina di Bakhmut. Bendera yang agak lusuh tersebut memuat sejumlah tanda tangan anggota pasukan Ukraina. Pemberian bendera ini menandai harapan Ukraina terhadap dukungan lebih dari mitra Amerika.

Pidato Zelensky di hadapan seluruh anggota Kongres AS merupakan kelanjutan dari pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden. Dalam konferensi pers yang digelar mendahului pidato tersebut, Joe Biden menuding Rusia menggunakan musim dingin sebagai senjata dan membuat rakyat Ukraina kelaparan. Zelensky lalu mencatat bahwa setelah ia menerima kiriman rudal Patriot yang pertama, ia akan meminta paket persenjataan lain.Tindakannya ini disebut telah membuat kesal sejumlah pejabat di pemerintahan Biden.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network