Jadi Korban Persekusi, Mahasiswa Gunadarma Depok Laporkan 4 Temannya

R Ratna Purnama/Iyung Rizki
Salah satu korba persekusi di Universitas Gunadarma lapor ke Polres Metro Depok. Foto: R Ratna Purnama

DEPOK,iNewsDepok.id- T, korban persekusi Universitas Gunadarma (UG) melaporkan sejumlah orang atas kasus yang menimpanya. Hari ini T menjalani pemeriksaan di Polres Metro Depok didampingi kuasa hukum. Dirinya mengaku mengalami trauma atas peristiwa persekusi tersebut. Dia mengaku menjadi korban fitnah atas unggahan di salah satu sosial media kampusnya.

“Yang saya rasakan trauma, kayak saya nggak mau ketemu orang-orang. Itu cuman hoax yang disebarkan, tapi saya sampai segitunya ada orang kesel sama saya. Tapi orang-orang nganggap itu sampai segitu berutal parah. Padahal mereka belum tahu penjelasannya, tapi udah mereka main hakim sendiri,” katanya, Rabu (21/12/2022).

Dia mengaku sebagai korban fitnah atas berita bohong yang tersebar di sosial media. “Itu fitnah, bohong. Ngga ada (pelecehan) sama sekali, tu hanya fitnah saya, fitnah banget itu. Dan polisi pun juga bilang itu bukan pelecehan. Itu baru pertama kali kenal (dengan L) baru pertama kali ketemu,” ujarnya.

Ketika mendapat perlakuakn persekusi, T ditelanjangi dan disundut rokok, ditendang hingga kepalanya diinjak. Dia juga dibaluri koyo di bagian kelamin dan disiram air urine. “Mulut saya diminumin air kopi mendidih terus juga jerawat saya juga disundut. Ditelanjangi juga,” akunya.

T juga diborgol oleh para pelaku. Namun dia tidak tahu borgol itu milik siapa. “Kurang tahu. Sebelum dibawa ke pohon itu saya di borgol dan posisi saya telanjang,” katanya.

T mengatakan ada dua orang yang menjadi korban persekusi. Satu orang lagi adalah seniornya. Saat itu, T lebih dulu datang ke kampus atas undangan admin akun sosial media kampus. “Duluan saya datang, baru yang satu lagi dibawa sama mereka,” katanya.

T menyebut, ada satpam kampus yang melihat namun satpam tidak dapat berbuat apa-apa karena massa sangat banyak. Bahkan dia sudah memberi kode untuk minta pertolongan pun namun tidak mendapat respon. “Ada (satpam) cuma enggak terlalu efektif,” pungkasnya.

Editor : Rinna Ratna Purnama

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network