Mengenal Fitur-fitur Rupiah Digital, Jadi Alat Pembayaran yang Sah

Michelle Natalia
Mengenal fitur-fitur rupiah digital, jadi alat membayaran yang sah. Foto: Ist

DEPOK, iNewsDepok.id - Bank Indonesia (BI) telah resmi terbitkan White Paper, yang terkait dengan pengembangan Central Bank Digital Currency (CBDC) Rupiah Digital pada Rabu (30/11/2022) lalu.

Sebagai informasi, White Paper ini merupakan pemaparan awal dari Proyek Garuda, berupa desain level atas Rupiah Digital. Selain juga, sebagai bentuk komunikasi kepada publik terkait rencana pengembangan Digital Rupiah.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan Rupiah Digital sama seperti alat pembayaran lainnya, tetapi dalam bentuk digital. Menurutnya, Proyek Garuda sebagai White Paper Rupiah Digital memiliki sejumlah perbedaan dibandingkan wujud uang fisiknya.

Berikut penjelasan Perry mengenai Rupiah Digital dalam Talkshow Rangkaian BIRAMA: Meniti Jalan Menuju Rupiah Digital secara virtual di Jakarta, pada Senin (5/12/2022):

Pertama, semua fitur yang ada di uang rupiah fisik, baik itu gambar pahlawan, dan yang lainnya semuanya ada di dalam Rupiah Digital.

Hanya saja, di dalam Rupiah Digital, semua fitur ini telah terenkripsi, baik itu coding NKRI hingga fitur-fitur kekayaan Indonesia dalam bentuk digital.

"Yang tahu enkripsinya cuma Bank Indonesia. Ini sudah encrypted semua, itu yang disebut Rupiah Digital, sehingga di Indonesia, ada tiga jenis alat pembayaran," ungkap Perry.  

Perry menegaskan bahwa Rupiah Digital adalah satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia. Yang lainnya, ungkap Perry, tidak sah.

"Jadi, satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia adalah Rupiah Digital yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Bentuknya adalah coding-coding yang semuanya encrypted, hanya Bank Indonesia yang tahu," tegasnya lagi.

Lebih lanjut menurut Perry, bahwa di BI pun ada tim khusus, tidak sembarangan.

Adapun tiga alat pembayaran tersebut adalah, pertama uang fisik, kedua kartu debit/kredit berbasis rekening, dan ketiga adalah Rupiah Digital.

Menurut Perry, sebagai alat pembayaran ketiganya memiliki fungsi yang sama. Semuanya bisa menjadi alat pembayaran, bahkan bisa beli mobil, rumah secara digital dengan transaksi digital.

“Untuk membeli barang yang di metaverse saja juga bisa, bedanya kalau yang uang fisik tidak bisa untuk beli di metaverse, tapi Rupiah Digital. Ini zaman now, dan juga untuk masa depan," ucap Perry.

Kedua, fungsi dari rupiah digital pun sama dengan uang fisik, yaitu menjadi unit of account. Sehingga nanti juga satu rupiah digital bisa untuk membeli barang beberapa unit, termasuk juga kalau antar-negara.

"Satu rupiah nanti kursnya berapa untuk dolar digital. Semuanya nanti dalam dunia digital," ungkap Perry.

Ketiga, Rupiah Digital juga bisa berfungsi sebagai store of value. Bisa ada di dalam rekening bank digital, bisa di dalam e-wallet atau wallet digital. Selama ini menggunakan uang elektronik yang dimasukkan ke bank, kalau Rupiah Figital, ada wallet digitalnya, nanti ke depannya akan ada.

"Jadi ke depannya akan ada rekening kita biasa itu, dan juga ada rekening digital. Ada uang elektronik di e-wallet kita selama ini, tapi ada juga wallet yang digital," pungkas Perry.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network