Bahkan Zia Ul Haq Ramli menilai, lanjutan Liga 1 yang terkesan mendadak ini, sama dengan perhelatan liga pertandingan antar kampung (tarkam).
"Ini mengesankan laga lanjutan pasca tragedi Kanjuruhan ini seperti pertandingan 'tarkam', antar kampung," kata Zia Ul Haq Ramli.
Padahal, sambung dia, harapan semua pihak termasuk Presiden RI dan Menpora, Liga 1 Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan berjalan lebih baik, taat aturan dan lebih berkualitas.
"Yang baru saja terjadi ini, seolah LIB tidak menjalani ketentuan yang mereka buat. Izin pertandingan dari aparat kan seharusnya jauh hari sebelumnya dan pemberitahuan pada klub juga seperti itu," imbuhnya.
Apalagi, hingga sekitar pukul 11.25 WIB, Minggu siang kemarin, Laskar Sape Kerrap sempat belum mendapatkan hotel di Yogyakarta.
"Kami senang Liga ini digelar, tapi yang kami sayangkan adalah karena PT LIB seperti itu," kata dia.
Oleh karena itu, manajemen Madura United FC langsung melayangkan surat protes kepada operator pertandingan dengan meminta menunda waktu pertandingan.
"Kalau kompetisi digelar besok, yakni pada 5 Desember 2022, tim kami jelas tidak bisa menggelar official training karena perjalanan darat dari Pamekasan ke Yogyakarta membutuhkan sekitar sembilan jam waktu normal," pungkasnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait