Masakan Padang Pedas dan Bersantan, Ternyata Ada Sejarahnya Lho!

Poppy Indah
Masakan Padang pedas dan bersantan, ternyata ada sejarahnya. Foto ilustrasi: Flokq.com

DEPOK, iNewsDepok.id - Masakan Padang menjadi kuliner favorit banyak masyarakat Indonesia. Bahkan, makanan asal Minangkabau ini seperti Rendang Padang disebut-sebut sebagai makanan terenak di dunia.

Masakan Padang identik dengan rasanya yang pedas dan bersantan. Ketika dicicipi bumbunya terasa dan meresap sehingga menggoyang lidah siapapun yang memakannya.

Tapi tahukah Anda mengapa masakan Padang itu pedas dan bersantan? Ternyata perpaduan bumbu di masakan Padang yang pedas dan bersantan ini ada sejarahnya.

Diolah dari berbagai sumber, pada Minggu (4/12/2022), makanan bersantan telah mendominasi masakan Padang sejak dulu, tepatnya sejak abad ke-16. Pada saat itu banyak pedagang dari India dan Timur Tengah singgah ke Minangkabau atau Sumatera Barat (Sumbar).  

Sejarawan Gusti Asnan dalam bukunya “Dunia Maritim Pantai Barat Sumatra” mengungkapkan Sumbar menjadi daerah yang dilewati jalur perdagangan. Pantai Barat Sumatera inilah yang kemudian menjadi lokasi persinggan pedagang dari India dan Timur Tengah.

Para pedagang tersebut membawa dan menjajakan rempah-rempah. Pedagang yang singgah itu tak hanya tinggal sehari dua hari. Bahkan, mereka tinggal selama berbulan-bulan hingga hitungan tahun.

Saat tinggal itulah para pedagang asal India ini mengajarkan serta mencontohkan makanan-makanan yang banyak rempah, santan serta pedas dari cabai.

Kentalnya santan dan pedasnya masakan Padang secara tidak langsung dipengaruhi dari kuliner India. Tak hanya itu, santan dipakai karena banyak perkebunan di Sumbar yang menghasilkan kelapa atau santan terbaik.

Kandungan minyak dalam kelapa asli khas Sumbar berbeda dengan kelapa lain sehingga masakan Padang di sini terasa berbeda dan lebih enak.

Sementara itu, untuk masakan Padang yang pedas ternyata juga mempunyai sejarah sendiri. Pedasnya masakan padang ini untuk menghangatkan diri dari dinginnya suhu di daerah Sumbar.

Sebagaimana diketahui, Sumbar mempunyai tiga daerah dataran tinggi yakni Luhak Agam, Luhak Limapuluh Kota dan Luhak Tanah Datar. Ketiga wilayah ini kerap disebut luhak nan tigo.

Karena letaknya di daerah dataran tinggi bersuhu dingin, maka masyarakatnya membutuhkan asupan makanan dan minuman yang bisa menghangatkan.

Oleh sebab itu, para penduduk kemudian menggunakan rempah dan banyak cabai di beberapa masakan mereka. Pedasnya cabai inilah yang diklaim bisa meningkatkan suhu badan dan menghangatkan tubuh secara alami.

Kebiasaan ini kemudian dibawa oleh masyarakat yang merantau ke beberapa daerah di Sumbar ataupun luar pulau. Hingga saat ini pun masakan Padang identik dengan pedas.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network