DEPOK, iNewsDepok.id - Setelah sebelumnya seorang pria mengaku sebagai Imam Mahdi di Depok, pada tahun 2019. Kali ini dua orang yang diduga pasangan suami istri (pasutri) asal Karawang, juga mengaku sebagai Imam Mahdi.
Kedua orang yang merupakan warga Dusun Liosari, Desa Mulyasejati, Kec. Ciampel, Karawang, Jawa Barat (Jabar), akhirnya diburu polisi, setelah mengaku sebagai Imam Mahdi.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, pihak Polres Karawang tengah mendalami kasus seorang pria dan perempuan paruh baya di Karawang yang mengaku sebagai imam mahdi dan ratu adil tersebut.
"(kasus) masih didalami," kata Kombes Pol Ibrahim Tompo kepada wartawan, Kamis (1/12/2022).
Pihak kepolisian Polres Karawang sudah mendatangi pembuatan video yang viral tersebut di Dusun Liosari, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel.
Namun saat ditelusuri alamat itu ternyata palsu. Dua orang yang mengaku Imam Mahdi dan Ratu Adil dalam video viral pada Rabu (30/11/2022) itu, belum terlacak di mana keberadaannya.
"Belum (terdeteksi), alamatnya itu palsu. Itu konten provokasi dan menggunakan alamat palsu," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Diketahui sebelumnya, warga Karawang dibuat geger oleh viralnya sebuah video yang menggambarkan pengakuan seorang perempuan yang menyebutkan Ratu Adil Imam Mahdi Ratu Sunda. Dalam narasi video tersebut, mereka mengatakan sudah hadir di wilayah Kutatandingan, Kecamatan Ciampel, Karawang.
Dalam video itu, mereka juga berkata bahwa bencana yang terjadi diberbagai daerah disebabkan oleh Imam Mahdi. Oleh karena itu hanya Imam Mahdi yang bisa memghentikan bencana tersebut.
Video pengakuan berdurasi 1 menit yang beredar di media sosial (medsos) itu membuat warga Karawang heboh. Dalam tayangan video, dua perempuan berkerudung dan seorang lelaki berpeci mengumumkan jika Imam Mahdi sudah datang di Karawang.
Seorang perempuan berkerudung merah muda secara tegas mengatakan bencana yang terjadi di sejumlah daerah merupakan ulah Imam Mahdi. Hanya Imam Mahdi yang bisa menghentikannya.
"Bencana- bencana makin merajalela di seluruh dunia, yang bikin bencana itu adalah Imam Mahdi. Yang bisa mengamankan itu Imam Mahdi," kata perempuan tersebut di dalam video itu.
Pengakuan itu sontak membuat warga marah dan menilai tiga orang yang ada dalam tayangan video tersebut sudah tidak waras. Banyak netizen minta polisi bertindak karena sudah meresahkan.
Sementara itu dilansir dari iNews Jabar, Sekda Karawang Acep Jamhuri, mengatakan Pemkab Karawang sudah bertindak cepat dengan menerjunkan petugas Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Karawang ke lokasi pembuatan video tersebut.
Setelah diselidiki diketahui jika lokasinya berada di wilayah Kutatandingan, Kecamatan Ciampel. Namun saat ditemui rumah tersebut sudah kosong.
"Rumahnya kosong dan orangnya sudah kabur," kata Sekda Karawang, Rabu (30/11/22).
Acep Jamhuri menyatakan, Pemkab Karawang masih mencari keberadaan tiga orang yang sudah membuah heboh tersebut. Jika sudah ditemukan, mereka akan dibina oleh pemerintah setempat.
"Kami sudah kordinasi dengan kepolisian untuk meminta bantuan mencari ketiga orang tersebut," ujar Acep Jamhuri kepada Tim iNews.
Seperti diketahui, pada tahun 2019 pernah terjadi kasus serupa di Kota Depok, Jabar. Sosok Winardi, pria yang sempat bikin geger karena mengaku sebagai Imam Mahdi pada 2019, kini muncul lagi.
Winardi kemudian membuat heboh lagi lantaran hendak membuat perkumpulan bersama para pengikutnya di Bedahan, Sawangan, Depok, pada tahun 2021.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait