JAKARTA, iNewsDepok.id - Negara-negara Barat harus berhenti memasok Ukraina dengan senjata jika mereka menginginkan solusi damai untuk konflik yang sedang berlangsung antara Kiev dan Moskow, mantan perdana menteri Italia, Silvio Berlusconi, mengatakan.
Dia percaya bahwa prospek tidak mendapatkan bantuan militer tetapi dana rekonstruksi yang besar dapat meyakinkan Kiev untuk menyetujui pembicaraan dengan Moskow.
Menurut Berlusconi, Zelensky hanya akan menyetujui segala bentuk kesepakatan dengan Moskow "jika Ukraina menyadari di beberapa titik bahwa ia tidak dapat lagi mengandalkan senjata dan bantuan" pada saat yang sama.
Sebaliknya, Barat dapat menawarkan kepada Kiev "ratusan miliar dolar untuk rekonstruksi" sebagai stimulus untuk memasuki negosiasi, tambah politisi itu, seperti dikutip dari Russia Today.
Mantan perdana menteri, yang sekarang memimpin partai Forza Italia, juga percaya bahwa Ukraina harus mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia. Referendum baru yang akan melibatkan pengamat Barat juga harus diadakan di Donbass untuk menentukan nasibnya, tambahnya.
Mantan perdana menteri itu juga menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "orang yang damai". Berlusconi mengaku mencoba menghubungi Putin ketika konflik antara Moskow dan Kiev pecah pada akhir Februari, tetapi tidak dapat menghubunginya melalui telepon.
Kata-katanya memicu beberapa reaksi marah dari politisi Italia. Seorang mantan menteri ekonomi Italia, Carlo Calenda, dengan cepat menuduh Berlusconi menyebarkan "propaganda untuk Putin terlepas dari konsekuensinya."
Dia juga mengklaim bahwa pemerintah koalisi mana pun akan hancur jika tidak dapat menyepakati garis kebijakan luar negeri yang sama. Forza Italia dari Berlusconi sekarang menjadi bagian dari koalisi pemerintah bersama dengan Meloni's Brothers of Italy, dan partai Liga Matteo Salvini.
Seorang anggota parlemen Italia, Lia Quartapelle, mengecam proposal Berlusconi sebagai "resep ... untuk menyerah." Dia juga mengatakan bahwa Berlusconi sendiri akan menjadi "masalah besar" bagi Meloni, yang baru-baru ini mengambil alih sebagai perdana menteri Italia.
Berlusconi sudah menghadapi kritik setelah dia mengatakan dia seharusnya menerima 20 botol vodka dari Putin sebagai hadiah ulang tahun. “Hadiah" itu mungkin tidak kurang dari pelanggaran sanksi Uni Eropa.
Berlusconi mengomentari dugaan kontroversi ini dengan mengatakan bahwa semua orang "mengerti bahwa dia bercanda" pada waktu itu.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait