Selain itu, sebagai pemuda Rendy mengaku membuat replika senjata dan memainkannya bisa menjadi ajang mempelajari sejarah pada masa lalu, khususnya perang kemerdekaan Indonesia.
Senada dengan Rendy, Dion juga mengaku replika senjata yang ia buat bisa menjadi sarana untuk mempelajari sejarah.
"Dari replika yang dibuat, ini bisa jadi sarana belajar sejarah perang pada masa lalu. Kita bisa jelaskan model senjatanya, serta kelengkapan pada senjata tersebut," ujar Dion.
Bicara nilai ekonomi, Dion mengaku saat ini tidak menjual replika senjatanya tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan, kedepannya Dion siap menerima pesanan jika ada yang berminat dengan koleksi replika yang ia buat.
"Sekarang sih belum jual, dulu sih pernah. Mungkin kedepannya akan saya pertimbangkan jika ada orang yang minat mau bikin sama saya," kata Dion.
Harga replika paling mahal yang Dion buat sekitar Rp. 1,4 juta, tergantung tingkat kerumitannya.
"Kalau harga mungkin nanti ya sekitar 800 hingga 1,4 juta rupiah tiap unit, tergantung detail kerumitannya," kata Dion.
Hingga saat ini, Dion bersama rekan-rekannya telah membuat replika 12 unit senjata perang dunia II dari berbagai model.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait