JAKARTA, iNewsDepok.id - Saat ini ketika pandemi COVID-19 mulai melandai dan cakupan vaksinasi tinggi, maka treatment-treatment kecantikan seperti pengencangan kulit wajah dan meniruskan pipi kembali dicari orang.
Sebagaimana diketahui, di masa pandemi tidak banyak orang memilih untuk melakukan treatment kecantikan di klinik. Mereka lebih memilih menjalani perawatan kulit di rumah menggunakan berbagai skincare.
Menurut dr. Haekal Ashari, M.Biomed (AAM), dokter antiaging, perawatan menggunakan skincare di rumah saja memang tidak cukup untuk membuat kulit sehat dan awet muda.
“Skincare itu lebih ke superfisial, nggak cukup pakai skincare di rumah untuk mendapatkan kulit yang sehat dan awet muda. Butuh perawatan langsung ke sel kulit, yang memang hanya bisa didapatkan di klinik kecantikan,” ucap dr. Haekal.
Kini di tengah melandainya pandemi, kata dr. Haekal, terlihat ada perubahan dalam tren perawatan kecantikan. Dia melihat pasien wanita dan pria cenderung menggemari treatment pengencangan kulit.
“Pria wanita cari perawatan yang bikin kulit lebih kencang, bebas dari keriput, pipi nggak tembam, dan yang bisa ngilangin double chin,” ujar dr. Haekal dalam acara Media Gathering Peluncuran Evolvex +Morpheus 8, kemarin Rabu (5/10/2022).
Di samping itu, untuk perawatan tubuh, treatment pelangsingan masih jadi primadona.
“Treatment wajah counturing dan treatment tubuh slimming paling banyak dicari,” ungkap dr. Haekal.
Lebih lanjut dr. Haekal menegaskan untuk kebutuhan dan keinginan menjalani perawatan tersebut tidak optimal jika hanya melakukan perawatan memakai produk skincare. Pasalnya, membutuhkan penanganan ahli profesional dan alat berteknologi canggih.
Sebagai contoh, kombinasi teknologi multiplatform yang bisa digunakan untuk segala indikasi pada kasus kesehatan kulit dan anti aging, yang vukup menggunakan panas untuk bisa meniruskan wajah dan area tubuh lainnya.
“Saat ini banyak klinik kecantikan yang menawarkan berbagai perawatan dengan teknologi canggih yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasien,” pungkas dr. Haekal.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait