JAKARTA, iNewsDepok.id - Belakangan tengah marak kasus HIV atau Human immunodeficiency virus di kalangan remaja. Oleh karena itu, bagi orang dengan risiko tinggi sebaiknya melakukan deteksi dini.
Untuk deteksi dini atau pengecekan HIV saat ini tidak harus selalu dilakukan di rumah sakit dnegan biaya tinggi. Menurut Ketua Satgas HIV Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Endah Citraresmi, SpA(K), pemeriksaan HIV bisa dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan yang sederhana seperti HIV dengan biaya terjangkau.
"Sebetulnya tes HIV ini murah di puskesmas, karena sangat murah meriah dan tersedia di seluruh tempat," kata dr. Endah, dalam webinar virtual baru-baru ini.
Lebih lanjut dr. Endah bersama IDAI juga menyoroti tingginya angka kasus positif HIV pada kelompok remaja di Bandung, Jawa Barat selama kurang lebih 30 tahun terakhir belakangan tengah menjadi sorotan publik.
Secara khusus, dr. Endah menyoroti maraknya penggunaan narkotika dan obat-obatan yang digunakan dengan jarum suntik, yang memicu penularan HIV tersebut.
"Kemarin ada beberapa berita juga remaja yang HIV karena bukan dari kecil, tapi dari saat remaja, kita tahu remaja sering mencoba hal baru. Kita tahu narkoba suntik, ini menjadi kasus yang banyak karena penggunaan jarum suntik bersama-sama dengan temannya yang terinfeksi,” jelasnya.
Selain penggunaan jarum suntik, dr. Endah menambahkan, sekitar 90 persen penularan kasus HIV pada anak, dimulai dari ibu, ketika mengandung dan melahirkan.
"Penularan dari kehamilan dan persalinan itu lebih dari 90 persen, penularan vertikal ini dari ibunya,” papar dr. Endah, seperti melansir Okezone pada Minggu (4/9/2022).
Sementara, yang makin dikhawatirkan, untuk di kalangan remaja adalah dari faktor hubungan seksual.
“Tetapi kita juga punya kasus-kasus terjadi di remaja, yang penularannya horizontal dari penderita sangat dikhawatirkan dari LGBT dan juga seks bebas terutama yang sesama jenis," pungkas dr. Endah
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait