Nikmat Sampai Tertidur! Nenek Berusia 80 Tahun Dirikan Tempat Makan Khas Sunda dengan Suasana Hutan

Aprodithe Kyrie EWC/net Depok
Kampung Emak merupakan tempat makan khas Sunda yang didirikan oleh Nenek berusia 80 tahun di kawasan seperti Hutan. (Foto: Aprodithe Kyrie EWC)

DEPOK, iNewsDepok.id - Nenek berusia 80 tahun mendirikan usaha makanan khas Sunda yang sudah berjalan selama tiga tahun.

Diberi nama "Kampung Emak", bisnis keluarga tersebut dibuat bernuansa hutan. Ditutupi banyak pohon rindang, membuat para pengunjung merasa sejuk dan tidak kepanasan. 

Kampung Emak merupakan usaha makanan khas Sunda yang berlokasi di Jalan K.H Muhidin, Kebon Belimbing, Tanah Merah, Cipayung Depok, yang beroperasi mulai pukul 10.00 WIB - 17.00 WIB.

Disebut "Kampung Emak" karena para pengunjung sudah terbiasa memanggil si nenek dengan panggilan 'Emak'.

Tempat makan ini menyediakan berbagai makanan khas Sunda, seperti nasi timbel, pecak ikan, dan lainnya. Selain itu, tempat makan ini juga memiliki angkringan yang dibuka tiap malam mulai pukul 18.00 WIB - 23.00 WIB.

Kampung Emak didirikan oleh Ibu Haji Koko, yakni seorang Nenek asal Sunda yang sudah menginjak usia 80 tahun, dan memiliki banyak cucu dan cicit.

Karena bisnis keluarga, semua yang bekerja pun adalah anggota keluarga. Dimulai dari kasir, pelayan, hingga yang memasak. Para cucunya pun masih terbilang muda dengan usia sekitar 13 tahun lebih.

"Dari mulai kasir, yang masak, sampai yang layanin pun cucu, begitu juga yang angkringan cucu yang jagain," ujar si Nenek.

Uniknya, tempat makan ini berlokasi di tempat yang jauh dari jalan raya dan kerumunan warga.

Kampung Emak juga berkonsep outdoor, duduk di bawah meja beserta payung dan memiliki tempat untuk lesehan.

Berada di bawah banyaknya pepohonan yang asri, para pengunjung bisa langsung merasakan hawa hutan yang sejuk, begitu memasuki batas gapura.

Berada di kawasan pepohonan yang sangat lebat, membuat para pengendara motor atau mobil yang lewat, serasa sedang melewati lorong dalam perjalanan di hutan. 

Sang Nenek mengaku memilih tempat ini karena alami dengan kesejukan akan rindangnya pohon. Suasana ini pun membuat para pengunjung nyaman hingga sampai ketiduran.

"Berasa alaminya dan juga sejuk, beda dengan di tempat lain yang panas. Dari batas masuk depan ke sini, hawanya udah beda, sejuk. Keluar dari pepohonan kesananya lagi, pasti udah panas. Saking sejuknya, orang-orang sampe ketiduran, nikmat sampe ngantuk," ujar si Nenek tertawa.

Kampung Emak ini pun hanya diketahui oleh warga sekitar yang sering melewati jalan atau kawasan tersebut. Belum diketahui orang banyak karena berada jauh dari jalan raya atau tempat ramai.

Makanan rekomendasi di Kampung Emak adalah nasi timbal dibungkus, komplit dengan tahu, tempe, ayam goreng, sayur asem, dan ikan asin. Seharga 30 ribu rupiah untuk satu boksnya.

Bagi yang ingin mengadakan acara di Kampung Emak seperti ulangtahun ataupun arisan keluarga dengan kapasitas 30 orang, bisa mem-booking-nya terlebih dahulu.

Walau sudah menginjak usia 80 tahun, sang Nenek merasa dirinya selalu sehat bugar dan memiliki semangat yang tinggi menjalankan usaha makanannya. Ia ingin menikmati masa tuanya dengan menjalankan bisnis makanan yang dimulai dari hobi memasaknya ini.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network