JAKARTA, iNewsDepok.id - Sejak beberapa minggu terakhir harga telur ayam mengalami kenaikan tajam. Mulai dari Rp27.000 per kilogram (kg) menuju Rp29.000 per kg, lalu Rp30.000 per kg dan sekarang sampai Rp32.000 per kg.
Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengungkapkan harga telur saat ini adalah harga tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
"Menurut kami ini harga tertinggi dalam sejarah 5 tahun terakhir Kementerian Perdagangan bekerja, kami berharap agar persoalan di lapangan seperti persoalan pangan, petelur, persoalan distribusi menjadi persoalan yang fokus harus diselesaikan bukan lari dari persoalan," ucap Abdullah Mansuri, Rabu (24/8/2022).
IKAPPI juga sangat menyayangkan statement Menteri Perdagangan yang mendorong agar tidak mengeluhkan kenaikan harga telur. Menurut pihaknya, Menteri Perdagangan seharusnya mendorong agar harga telur bisa turun.
Oleh karena itu, IKAPPI meminta kepada Kementerian Perdagangan untuk melakukan upaya-upaya lanjutan dan tidak hanya ber-statement yang justru akan membuat kegaduhan.
Adapun upaya-upaya yang diharapkan adalah mengumpulkan peternak-peternak besar atau petelur-petelur besar dalam rangka mencari solusi dan langkah apa yang harus dilakukan ke depan, bukan justru menyampaikan bahwa suplai berlebih dan kita tidak boleh ribut.
"Ribut ini karena ada jeritan dari emak-emak yang terus mengalir kepada kami sehingga kami mau tidak mau harus mendorong agar pemerintah mencarikan solusi," jelasnya.
Lebih lanjut menurut Abdullah, bahwa telur adalah komoditas yang cukup besar permintaannya jika tinggi harganya maka jadi masalah.
"Kami harap persoalan telur ini dapat selesai dalam waktu yang singkat," pungkasnya.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait