4 Konglomerat Ini Awalnya Hidup Miskin dan Melarat

Tim iNews
Pendiri Sinar Mas Group ini merupakan salah satu jajaran konglomerat Indonesia semasa hidupnya. Namun, ternyata dia terlahir dari keluarga miskin di Tiongkok. Foto: Okezone.

3. Ciputra

Ciputra merupakan salah satu konglomerat yang sangat disegani di negeri ini. Dia dikenal sebagai pengusaha properti yang sukses. 

Namun untuk mencapai kesuksesannya, pemilik nama asli Tjie Tjin Hoan ini harus berjuang keras. Saat ia masih kecil, sang ayah ditangkap tentara Jepang karena dituduh sebagai mata-mata Belanda.

Akibatnya, dia harus membantu ibunya berjualan kue untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun kesulitan ekonomi yang tak kunjung berakhir membuat sang ibu terpaksa menitipkannya kepada kakek dan neneknya.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Ciputra melanjutkan pendidikan ke Institut Teknologi Bandung. Sejak di tingkat 4, dia memulai kariernya sebagai arsitek. Bersama dengan seorang teman, Ciputra kemudian membangun kantor konsultan arsitektur di sebuah garasi di Bandung.

Setamat kuliah, Ciputra bekerja di Jaya Group yang merupakan BUMD Pemprov DKI. Kemudian bersama dengan Soedono Salim (Liem Sioe Liong), Sudwikatmono, Budi Brasali dan Ibrahim Risjad, Ciputra mendirikan Metropolitan Group, yang membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai.

Dia kemudian merintis bisnis sendiri dengan membangun Ciputra Group, yang bergerak di bidang properti dan keuangan, yakni perbankan dan asuransi. 

Ciputra meninggal dunia di usia 88 tahun pada 22 November 2019 di Singapura. Kini kerajaan bisnisnya dilanjutkan oleh anak-anaknya. 

4. Bob Sadino

Bob Sadino adalah salah satu pengusaha sukses yang membangun bisnisnya dari nol. Sebelum sukses menjadi pengusaha, dia sempat bekerja sebagai seorang karyawan. Namun dia resign untuk merintis usaha. 

Sayangnya, dia mengalami beberapa kegagalan. Dia juga sempat mengalami kecelakaan mobil yang membuat usaha rental mobilnya bangkrut. Dia sempat mengalami kesulitan ekonomi dan menjadi kuli bangunan untuk memnuhi kebutuhan hidup. 

Kendati demikian, dia tetap bekerja keras dan akhirnya merintis usaha lagi sebagai penjual telur ayam dari pintu ke pintu. Dimulai dari bisnis jualan telur tersebut, Bob Sadino mengembangkan peternakan ayam ras. Usaha tersebut terus berkembang hingga menjadi usaha perkebunan dan peternakan. 

Berkat usahanya tersebut, dia bisa membangun sejumlah perusahaan, antara lain PT Boga Catur Rata, PT Kemang Food Industries atau Kemfood, dan PT Kemfarm Indonesia, serta Kemang Nusantara Travel atau Kem Travel. Dia juga mengembangkan usaha properti bekerja sama dengan Agung Sedayu Grup mendirikan The Mansion at Kemang.

Bob Sadino telah meninggal pada 19 Januari 2015. Dia meninggal pada usia 75 tahun. 

Meski para konglomerat ini telah meninggal dunia, namun kisah hidupnya menginspirasi banyak pengusaha di Indonesia sampai saat ini.

Editor : M Mahfud

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network