JAKARTA, iNewsDepok.id - Ada yang menarik dari proses pendaftaran PPP ke KPU RI, Rabu (10/8/2022). Dalam konferensi pers di kantor KPU usai mendaftarkan partainya, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menjelaskan bahwa PPP akan meninggalkan politik identitas.
Pernyataan Suharso itu ternyata mendapat sorotan dari Ketua Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) PPP, Syaiful Dasuki.
"PPP adalah partai yang didirikan para ulama sebagai fusi dari empat partai Islam. NU, Parmusi, SI dan Perti untuk melanjutkan perjuangan partai Islam membela umat di bawah tekanan rezim orde baru," kata Syaiful sela-sela aksi damai FKPP di depan kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Kamis (11/8/2022).
Ia menegaskan, azas Islam jelas menjadi asas partai, bahkan menuju masyarakat madani yang diridhoi Allah dalam naungan NKRI adalah tujuan partai. Sementara ibadah dan amar ma'ruf nahi munkar menjadi salah satu prinsip partai.
"Identitas inilah yang selama ini menjadi arah khidmat perjuangan PPP," imbuhnya.
Ia mengingatkan, apabila.Suharso meninggalkan jatidiri partai ini, maka otomatis akan menjauhkan PPP dari umat Islam.
"Pondasi PPP dilahirkan dari rahim umat Islam. Menyedihkan bila PPP meninggalkan umat dengan alasan tidak modern, tidak sesuai kemajuan zaman, maka PPP harus jadi partai nasionalis sekuler," sesal Syaiful.
Syaiful khawatir dengan dijauhkannya PPP dari umat Islam oleh Suharso Monoarfa, pada Pemilu 2024 umat Islam tidak lagi memilih PPP, tetapi ke partai lain yang lebih peduli kepada umat.
"Sementara kelompok tengah dan milenial belum tentu melirik PPP karena selama ini dikenal partai berasas Islam berlambang ka'bah. Kami khawatir Islam terlanjur dijauhi, suara sekulerpun tak mampu diraih" pungkas Syaiful.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait